Ahad 08 Dec 2019 08:09 WIB

Sepak Bola SEA Games: Selangkah Lagi Emas

Timnas sepak bola Indonesia menumbangkan Myanmar 4- 2, di babak semifinal.

Bola SEA Games: Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas Darmono (kedua kanan) berselbrasi dengan rekan satu timnya usai membobol gawang Timnas Myanmar pada pertandingan semi final sepak bola SEA Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Sabtu (7/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bola SEA Games: Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas Darmono (kedua kanan) berselbrasi dengan rekan satu timnya usai membobol gawang Timnas Myanmar pada pertandingan semi final sepak bola SEA Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Sabtu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Frederikus Bata, dari Manila Filipina

MANILA — Gemuruh suporter Indonesia di Rizal Memorial Stadium, Filipina, Sabtu (7/12) malam WIB, tak tertahankan. Anak asuh Indra Sjafri sukses menumbangkan Myanmar 4- 2 di babak semifinal. Skuat Garuda Muda pun melangkah ke final SEA Games 2019.

Kegembiraan terasa hingga beberapa menit setelah laga berakhir. Tak hanya di tribun, tapi juga di lapangan. Para pemain, staf, dan tim pelatih merayakan keberhasilan ini.

Kemenangan tersebut membawa tim nasional (timnas) Indonesia U-22 selangkah lagi menyumbang medali emas untuk kontingan Merah Putih. Indonesia akan menghadapi Vietnam yang sukses mengalahkan Kamboja 4-0.

Dalam pertandingan tersebut, timnas bermain dengan winning eleven-nya untuk menghadapi juara Grup A tersebut. Pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri tetap memercayakan M Rafli sebagai striker tunggal.

Jalannya pertandingan diawali dengan pergerakan lambat dari dua tim. Bola lebih banyak berada di tengah lapangan. Indonesia mulai melakukan tekanan bertubi-tubi di lini pertahanan Myanmar. Babak pertama ditutup dengan aksi saling serang kedua tim. Namun, tak ada gol yang tercipta.

Babak kedua diawali dengan serangan Osvaldo Haay tepat di kotak penalti. Pada menit ke-57, Evan Dimas berhasil menjebol gawang Sann Sat Niang dari umpan Egy Maulana Vikri. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Indonesia.

Menit ke-70, Egy menambah pundi gol lewat sundulan kepala hasil dari umpan tendangan bebas Bagas Adi di luar kotak penalti. Skor menjadi 2-0 untuk keunggulan Indonesia.

Myanmar berhasil memperkecil ketertinggalan dari kaki Aung Kaung Mann pada menit ke-79. Tak perlu waktu lama, Myanmar berhasil menyamakan gol dua menit berikutnya lewat kaki Win Naing Tun yang mengecoh Nadeo. Skor berubah menjadi 2-2.

Indonesia mencoba bangkit dengan menyerang lini pertahanan Myanmar. Namun, Myanmar memanfaatkan serangan balik dengan cerdik.

Dalam babak perpanjangan waktu, Indonesia tetap menekan lini pertahanan Myanmar. Osvaldo berhasil menambah pundi gol untuk Indonesia pada menit ke-102. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Indonesia.

Babak kedua perpanjangan waktu berjalan dengan aksi saling serang kedua tim. Menit ke-113, Evan Dimas mengunci keunggulan Indonesia lewat umpan Sani Rizki. Skor 4-2 untuk keunggulan Indonesia.

Menjelang akhir babak kedua perpanjangan waktu, Myanmar bermain dengan 10 pemain setelah salah satu pemain Myanmar dikartu merah akibat menjegal Osvaldo Haay.

Laga Tak mudah

Pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri mengatakan, kemenangan yang diraih anak buahnya tak mudah. "Saya pikir ini pertandingan yang berat dan dramatis," kata Indra Sjafri dalam konferensi pers selepas pertandingan.

Indra menilai anak asuhnya bisa saja meraih kemenangan pada waktu normal. Namun, demikianlah drama dalam sepak bola. Kelengahan pasukan Garuda harus dibayar mahal. Kubu lawan pun mampu menyamakan kedudukan.

Meski demikian, Indra enggan menyalahkan satu pun pemainnya. Menurut dia, secara permainan, Evan Dimas Darmono dan rekan-rekan terus menunjukkan progres positif.

"Anak-anak begitu percaya diri. Secara game, ini jauh lebih baik dari pertandingan sebelumnya," ujar dia.

Indra menegaskan, timnas Indonesia baru saja menunjukkan mental juara. Sempat unggul meyakinkan, kemudian gawang dua kali kebobolan dalam waktu dua menit, kemudian unggul lagi di babak tambahan.

"Mudah-mudahan mereka mencapai puncak performa di final," kata dia berharap.

Gelandang timnas Indonesia U-22, Evan Dimas Darmono, berharap perayaan kelolosan Indonesia ke partai puncak tidak berlarut-larut. "Lupakan pertandingan ini. Fokus ke depan dan banyak bersyukur," kata Evan selepas pertandingan.

Evan tampil meyakinkan di lini tengah Garuda Muda. Ia tidak hanya mengatur irama permainan, tetapi juga rajin mencetak gol.

Sepanjang keikutsertaannya di tiga edisi SEA Games, Evan telah mengoleksi delapan gol. Untuk edisi teranyar, ia sudah mencetak dua gol. Salah satunya ke gawang Myanmar pada semifinal.

"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah bantu saya cetak gol hari ini," ujar Evan.

Penampilan Osvaldo Haay di tim nasional (timnas) U-22 juga terus menyita perhatian. Sejauh kompetisi tersebut berjalan, Osvaldo sudah mengoleksi delapan gol.

Catatan gol Osvaldo menyamai torehan Kurniawan Dwi Yulianto. Sosok yang kini menjadi asisten pelatih Indra Sjafri itu membutuhkan dua SEA Games untuk mencetak gol sebanyak itu, yakni pada SEA Games 1995 dan 1997.

Ketika rekornya disamai, Kurniawan justru memuji juniornya. "Osvaldo pemain yang luar biasa komplet," kata Kurniawan saat ditemui di mix zone, selepas pertandingan.

Selanjutnya, Kurniawan merasa tak perlu banyak menasihati pemain muda asal Papua itu. Ia lebih memilih membahas keseluruhan tim. Kurniawan meminta reaksi kemenangan di semifinal tak perlu berlarut-larut. Saatnya mengalihkan fokus ke laga puncak.

"Euforia cukup sampai di sini. Masih ada partai final," ujar Kurniawan.

Cabang sepak bola di ambang emas SEA Games. Terakhir kali Indonesia meraih medali tersebut adalah pada 1991 silam. "Saya rasa dengan doa dari masyarakat, kita bisa cetak sejarah," ujar Kurniawan.

(hartifiany praisra ed: firkah fansuri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement