REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tim voli putra Filipina membuat kejutan dengan menyingkirkan juara bertahan Thailand dengan skor 3-2 pada Ahad (8/12), untuk mencapai final SEA Games 2019. Ini merupakan final kedua tuan rumah yang ditunggu sejak 42 tahun.
Filipina mengakhiri penantian 42 tahun untuk maju ke partai puncak voli SEA Games, sejak menjadi runner-up pada 1977. Ketika itu, Filipina kalah dari Myanmar pada final voli putra SEA Games 1977.
Thailand merupakan penguasa voli putra di Asia Tenggara dengan menempati peringkat ke-39 dunia. Sementara Filipina berperingkat 131 dunia. Tapi soal peringkat ini ternyata tak menggaransi Thailand menang. Thailand harus puas hanya memperebutkan medali perunggu melawan Myanmar.
Filipina tampil mengagumkan saat mengalahkan juara bertahan Thailand 3-2 (17-25, 25-20, 23-25, 27-25, 17-15) di PhilSports Arena, Manila. Filipina akan berhadapan dengan Indonesia di final pada Selasa (10/12).
Tim voli putra Indonesia berhasil meraih satu tiket final setelah mengandaskan perlawanan Myanmar 3-0. Rivan Nurmulki dkk menyudahi perlawanan tim voli putra Myanmar tiga set langsung dengan skor 29-25, 25-23, dan 25-15.
Dengan bertemu Filipina di final, peluang Indonesia untuk meraih emas cukup terbuka karena selama ini selalu terganjal Thailand. Terkahir kali Indonesia meraih emas pada SEA Games 2009.
Namun, anak asuh Li Qiujiang ini tidak boleh jemawa karena tuan rumah mampu mengandaskan Thailand. Dukungan penuh suporter juga bisa jadi teror bagi pemain Indonesia.