Selasa 10 Dec 2019 05:57 WIB

Liga Inggris Ingin Lebih Terbuka Soal VAR di Layar Besar

Pembicaraan lebih lanjut tentang rencana tayangan VAR akan digelar akhir pekan ini

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
[ilustrasi] Wasit mengecek video assistant referee (VAR) dalam sebuah laga. Liga Inggris ingin menayangkan keputusan VAR lewat layar besar stadion.
Foto: EPA/Friedemann Vogel
[ilustrasi] Wasit mengecek video assistant referee (VAR) dalam sebuah laga. Liga Inggris ingin menayangkan keputusan VAR lewat layar besar stadion.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Inggris sedang berusaha agar bisa memberikan informasi yang lebih banyak tentang keputusan Video Assistance Referee (VAR) di layar besar stadion untuk pertandingan penting. Dikutip dari Sky Sports, Senin (9/12), rencana keputusan itu akan mulai diuji coba pada 21 Desember atau saat Boxing Day.

Liga Inggris telah memasang kamera yang bisa memberikan informasi terkini di lapangan, untuk memberikan informasi yang lebih jelas di layar. Sehingga penonton dapat tahu insiden apa yang sedang diamati VAR. 

Baca Juga

Namun pembicaraan lebih lanjut tentang rencana tayangan VAR ini akan digelar akhir pekan ini, di kantor pusat Liga Primer Inggris di London.

Dibawah panduan baru yang disepakati dalam pertemuan klub bulan lalu, pesan akan muncul di layar besar dengan lebih banyak informasi tentang proses ulasan untuk mengambil keputusan. Untuk informasi singkat, VAR akan menyebutkan 'mengecek penalti' atau 'kemungkinan handball'.

Sementara, Liga Inggris akan melanjutkan memutar cuplikan video pembatalan keputusan. Hanya, video tak boleh diputar sampai wasit mengambil keputusan akhir. 

Tapi, diskusi soal panduan baru ini akan berpengaruh kepada 18 klub Liga Inggris, kecuali Old Trafford san Anfield yang tak punya layar besar. Tapi pimpinan Global Football Development Arsene Wenger menyatakan perlu pembahasan lebih lanjut soal MU dan Liverpool terkait aturan baru ini. 

"Saat ini, Anda punya dua klub besar (MU dan Liverpool) yang tak punya layar (besar). Itu masalah yang harus diselesaikan ke depan," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement