Selasa 10 Dec 2019 15:52 WIB

Putin: Rusia akan Ajukan Banding Putusan WADA

WADA memutuskan larangan terhadap Rusia mengikuti pertandingan olahraga dunia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agung Sasongko
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Foto: Junko Ozaki/Kyodo News via AP
Presiden Rusia, Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya punya alasan untuk mengajukan banding atas keputusan World Anti-Doping Agency (WADA). Putin menganggap keputusan itu merupakan langkah yang melanggar semangat Olimpiade.

WADA memutuskan larangan terhadap Rusia untuk mengikuti pertandingan olahraga internasional selama empat tahun pada Senin, (9/10). Berarti Rusia tak bisa ikut dalam Olimpiade musim panas dan musim dingin berikutnya sekaligus Piala Dunia Sepak Bola 2022. Alasannya karena Rusia melanggar data menyangkut tes doping.

Putin menekankan seharusnya WADA melandaskan putusan dari komite olahraga Rusia. Tapi selama ini komite olahraga Rusia tak pernah mengajukan masalah soal kecurangan data tes doping.

“Sebenarnya jika tidak ada keluhan terhadapnya, maka suatu negara berkompetisi di bawah bendera nasionalnya sendiri. Itu tertulis dalam piagam Olimpiade. Berarti keputusan itu melanggar piagam Olimpiade. Kami memiliki semua alasan untuk naik banding,” kata Putin dilansir dari Reuters pada Selasa, (10/12).

Putin berkomitmen menganalisis keputusan itu. Putin menganggap keputusan tersebut justru berbau politik dan tidak mementingkan olahraga. Hal itu disampaikan Putin di Paris usai pembicaraan dengan mitranya dari Ukraina.

“Jika seseorang mengambil keputusan hukuman kolektif seperti itu, saya pikir ada alasan untuk menganggap dasar keputusan semacam itu bukanlah kepedulian terhadap olahraga, tetapi pertimbangan politik yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan olahraga atau gerakan Olimpiade,” ucap Putin.

Putin menekankan jika seorang atlet melanggar aturan terkait obat-obatan, maka sanksi perorangan yang perlu diterapkan. Ia merasa keputusan menyalahkan Rusia secara keseluruhan bukan hal yang tepat.

“Hukuman apa pun harus bersifat perorangan, dan harus dikaitkan dengan apa yang telah dilakukan oleh satu orang atau lainnya. Hukuman tidak bisa bersifat kolektif, dan berlaku untuk orang yang tidak ada hubungannya dengan pelanggaran tertentu,” ujar Putin.

Diketahui, WADA bertindak setelah menyimpulkan Rusia menanam bukti palsu dan menghapus file terkait tes doping berujung hasil positif dalam data laboratorium. Padahal data ini bisa membantu mengidentifikasi kecurangan obat.

Keputusan itu merupakan pukulan besar terhadap Rusia. Sanksi itu sekaligus merusak reputasi Rusia oleh serangkaian skandal doping.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement