Selasa 10 Dec 2019 23:52 WIB

Ini Alasan Indra Sjafri Terapkan Taktik Menyerang

Indra Sjafri menilai permainan skuat Garuda lebih baik dibandingkan sebelumnya

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelatih Timnas U-23 Indra Sjafrie di Jakarta, Rabu (6/11).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pelatih Timnas U-23 Indra Sjafrie di Jakarta, Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pelatih tim nasional Indonesia U22, Indra Sjafri mengaku mengistruksikan anak asuhnya tampil menyerang pada final cabang olahraga sepakbola di SEA Games 2019. Hasilnya Garuda Muda ditumbangkan Vietnam, tiga gol tanpa balas.

Usai laga yang berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (10/12) malam WIB, Indra menjelaskan alasan di balik keputusannya. "Saya mulai dengan permainan terbuka, karena ini pertandingan tunggal. Tidak ada lagi (partai) setelah ini, kalau ga kalah, ya menang," kata juru taktik 56 tahun dalam konferensi pers.

Secara keseluruhan Indra menilai skuat Garuda Muda tampil lebih baik dibandingkan dengan pertemuan kedua tim sebelumnya. Beberapa hari lalu Indonesia dan Vietnam bentrok di babak penyisihan. Saat itu Evan Dimas Darmono dan rekan-rekan kalah 1-2.

Di sisi lain, ia melihat kubu lawan menunjukkan semangat luar biasa. Menurut Indra sepakbola Vietnam jauh lebih baik sejak mulai dilatih Park Hang Seo.

Indonesia kembali gagal mendapatkan medali emas sepakbola. Terakhir kali awak meraih putih meraih gelar tersebut, pada 1991.

"Kita gak masuk final sudah enam tahun, jadi prestasi hari ini sebenarnya jauh lebih baik ketimbang enam tahun sebelumnya. Tapi kita mencoba untuk menjadi lebih baik dengan mengusahakan medali emas, setelah 28 tahun terakhir," ujarnya.

Harapan Indra dan semua penggemar tim nasional Indonesia U-22 gagal menjadi kenyataan. Kegagalan hari ini diperparah dengan cederanya Evan Dimas.

Evan hanya tampil selama 23 menit. Usai dihajar pemain lawan, pesepakbola 24 tahun itu tak bisa melanjutkan pertandingan.

Belum diketahui dengan detail bagaimana kondisi pesepakbola kelahiran Surakarta itu. Satu yang pasti, Evan harus menggunakan kursi roda saat bergerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement