REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Borneo FC takluk dari Persib Bandung di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (11/12). Hasil laga 0-1 menutup laga kandang terakhir Borneo FC di kompetisi Liga 1 2019. Pelatih Borneo, Mario Gomez menyayangkan laga terakhirnya di kandang Pesut Etam. Meski pasrah, dia berharap Borneo bisa kembali bangkit.
"Kita sebenarnya bisa mengontrol permainan di babak kedua, tapi tidak masalah," kata Gomez usai laga.
Pelatih asal Argentina ini mengakui banyak peluang yang tidak bisa menjadi gol. Gomez bahkan menunjuk kiper lawan, Made Wirawan sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kemandulan Borneo FC.
"Saya pikir karena lini pertahanan Persib dan tentunya kiper, Made. Itu karena kerja bagus bagi Made. Tapi tidak masalah, yang penting kita bisa buat peluang dan kita harus lanjutkan itu di latihan dan membuat skor di laga berikutnya," kata Gomez.
Dia mengakui Persib bermain lebih bertahan di babak kedua. Borneo bahkan melakukan serangan bertubi-tubi di lini bertahan Persib. "Kita coba untuk bisa menang atau imbang, kami setidaknya punya 5-7 peluang tapi tidak bisa ubah skor menjadi imbang. Tapi paling tidak kita sudah coba," katanya.
Dia mengakui Borneo harus bisa memaksimalkan dua laga tandang. Borneo FC masih menyisakan laga kontra Semen Padang dan Persipura. Untuk itu, Gomez sudah menyimpan evaluasi bagi tim. Termasuk bagaimana memperbaiki penyelesaian akhir di lini depan. Dia berharap hal serupa tidak terjadi lagi di laga selanjutnya.
"Beberapa kali tim melakukan hal yang benar, tapi bisa saja terjadi gol atau tidak. Mereka mencoba cetak gol, hanya itu, jadi tidak terlalu banyak perbedaan," kata Gomez.
Laga selanjutnya Borneo akan bertemu dengan Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Selasa (17/12). Dia tetap menargetkan kemenangan melawan tim yang kini berada di zona degradasi ini.
"Kita tidak bisa memenangkan pertanidngan ini, tapi mungkin bisa menang di laga selanjutnya," katanya.