Jumat 13 Dec 2019 07:01 WIB

Maksimalkan Olahraga Mendaki dengan Future Light North Face

Selama 400 hari, 15 atlet telah menguji teknologi Future Light.

Mendaki gunung/ilustrasi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mendaki gunung/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga mendaki atau bahkan trail running (lari di pegunungan) membutuhkan dukungan perlengkapan yang memudahkan. Sokongan terpenting datang dari jaket yang punya tugas vital untuk melindungi tubuh dari berbagai kendala.

 

Ahli di urusan aktifitas pegunungan, North Face, kini memiliki teknologi baru untuk menopang kemaksimalan dalam mendaki. Future Light, demikian nama inovasi yang kini melekat di seluruh jaket North Face mulai musim baru akhir Desember 2019 ini.

 

Pegiat pendaki pegunungan, Rikas Harsa mengatakan, teknologi tersebut mengantarkannya optimal dalam melakukan pendakian di gunung Abuji Holy Mountain, Yunnan, Cina pada bulan lalu. Sosok yang pernah mewakili Indonesia di ajang Mister Universe ini mengatakan, jaket yang digunakannya mampu menahan air dari luar tubuh sehingga badan tetap kering.

photo
North Face di Pacific Place, Jakarta.

 

"Antiairnya sangat membantu, selain itu breathability-nya (kemampuan melepaskan uap lengas badan) juga tinggi, badan tetap hangat meski mendaki sampai ketinggian 4.380 meter mdpl," kata Rikas di Nort Face Pacific Place, Jakarta, Kamis (12/12).

 

Brand Manager The North Face Indonesia Anita Hartanus menjelaskan, teknologi yang dikembangkan di Amerika Serikat (AS) ini telah diuji juga oleh 15 atlet selama 400 hari lamanya. Menurut dia, teknologi ini akan menggantikan bahan Gore-Tex yang sebelumnya sekian lama jadi andalan North Face untuk urusan waterproof dan breathability.

 

"Ini sangat cocok untuk segala cuaca. Di Indonesia yang tropis, Future Light bisa mendukung aktifitas olahraga mendaki lebih baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement