REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca, sulit menerima hasil imbang 2-2 atas Wolfsberg dalam laga Grup J Liga Europa, Jumat (13/12) dini hari WIB. Hasil ini membuat Roma lolos ke babak 32 besar dengan status sebagai runner-up.
Menurut Fonseca, seharusnya Roma mendapatkan hasil lebih dari imbang. “Kami mencapai tujuan kami, yaitu lolos dari grup. Sangat penting untuk menang, tetapi kami tidak bermain dengan sikap yang benar,” kata Fonseca kepada Sky Sport Italia dilansir dari Football Italia, Jumat (13/12).
Fonseca mengatakan, timnya telah melakukan kesalahan dalam cara berpikir. Ini karena permainan belum dimenangkan siapa pun sebelum pertandingan berakhir. Namun, ia mengakui Wolfsberg memang tim bagus.
Wolsberg melakukan tekanan pada Roma dan itu adalah hal yang normal dilakukan oleh tim sekelas Wolfsberg. Selain itu, tekanan datang karena kesalahan sendiri yang sering dilakukan pemain Roma. Kendati demikian, ia menegaskan tetap sulit menerima hasil imbang tersebut.
“Wolfsberg bermain tanpa tekanan di pundak, mereka memiliki sikap yang baik dan saya tidak menyukai penampilan kami,” ujar Fonseca.
Pertandingan tersebut meninggalkan catatan bagi Fonseca. Menurut dia, timnya perlu belajar mengendalikan tempo permainan. Lawan dengan begitu mudah mengeksploitasi pertahanan Roma ketika dibiarkan banyak memegang bola.
Dalam kesempatan tersebut, Fonseca ditanya tentang peluangnya menjuarai Liga Europa musim ini. Ia memilih merendah bahwa banyak tim kuat lain yang berpotensi menjadi kampiun.
Dua gol Roma dalam pertandingan melawan Wolfsberg dicetak oleh Diego Perotti pada menit ketujuh melalui titik putih. Alessandro Florenzi menyamakan kedudukan pada menit ke-10. Serigala Roma kemudian unggul 2-1 pada menit ke-19 melalui Eden Dzeko. Tim tamu kembali menyamakan kedudukan di menit 63 melalui Shon Weissman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
