Sabtu 14 Dec 2019 19:25 WIB

Janewattananond Dekati Gelar Juara BNI Indonesian Masters

Jazz bermain apik pada putaran ketiga.

Pegolf Thailand Jazz Janewattananond melakukan tee off di pada putaran ketiga BNI Indonesian Masters 2019 di Royale Jakarta Golf Club, Sabtu (14/12).
Foto: Dok. BIM 2019
Pegolf Thailand Jazz Janewattananond melakukan tee off di pada putaran ketiga BNI Indonesian Masters 2019 di Royale Jakarta Golf Club, Sabtu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pegolf Thailand Atiwit ‘Jazz’ Janewattananond tampil liar di putaran ketiga BNI Indonesian Masters 2019. Ia mencetak 10 pukulan di bawah par 62, Sabtu (14/12). Dengan total 16-under 200 pukulan, Janewattananond memimpin sendirian di leaderboard.  

 

Janewattananond senang dengan permainannya kali ini. Tapi, ia juga harus memperbaiki beberapa kelemahannya. Tetap ada yang perlu diperbaiki, setidaknya agar dia bisa lebih baik lagi di putaran keempat, Ahad (15/12). 

 

“Sesungguhnya ini bukan permainan terbaik saya. Beberapa kali seharusnya saya bisa lebih baik, tapi tiba-tiba kehilangan konsentrasi,” tutur Janewattananond, seusai menyelesaikan putaran 3 di Royale Jakarta Golf Club, Sabtu (14/12).

 

Sukses menaikan posisi dengan cukup signifikan, Janewattananond tak menyangkal, hal itu membuat kepercayaan dirinya meningkat. Berbeda halnya dengan di putaran pertama metika ia gagal mengeluarkan permainan yang diinginkannya. 

 

“Hasil di putaran ketiga jadi modal positif. Selanjutnya saya perlu jaga pukulan agar tetap bagus,” kata Janewattananond tentang ambisinya menjuarai turnamen yang berhadiah total 750.000 dolar Amerika Serikat (AS).

 

Janewattananond patut waspada. Pasalnya, ia ditempel ketat rekan senegaranya, Gunn Charoenkul, yang di putaran ketiga cetak 4-under 68 sehingga total 15-under 201. 

 

“Jazz bintang muda dan tahun ini prestasinya juga bagus. Kita lihat nanti besok aja, apakah saya bisa mengatasinya,” kata Charoenkul. 

 

Pertarungan duo Thailand bukan mustahil terjadi. Tapi, itu jika mereka bisa mengatasi konstestan lain. Di peringkat empat teratas memang ada Keith Horne, (Afrika Selatan) yang toreh total 13-under 203. Bukan mustahil Alex Cejka (Jerman) 12-under 204. 

 

Charoenkul dan Horne bahkan seperti saling intip. Mereka pernah main bareng pada 2016. Meski tak menghasilkan gelar, tapi baik Charoenkul maupun Horne menyebut sebagai lawan berat. Tapi, Horne juga mewaspadai Janewattananond 

 

Meski begitu Horne tak ingin terjebak memperhatikan permainan lawan. Horne bahkan tak menampik sempat kehilangan percaya diri lantaran sempat main buruk, saat berada di putt.  

 

“Kondisi emosi di putt itu yang harus saya perbaiki dan meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa main bagus,” tutur Keith yang kini berusia 45 tahun. 

 

Permainan cantik juga diperlihatkan pegolf Indonesia, Danny Masrin.  Toreh 4-under 68 di putaran ketiga membuatnya  kini total bukukan 9-under 207.  Hasil itu disebut Danny sebagai modal bagus jelang putaran keempat. 

 

Di putaran ketiga itu, ia sempat terjegal bogey di hole 10, beruntung ia bangkit sehingga bisa menyelesaikan kiprahnya dengan baik. Danny pun bertekad perbaiki tempo pukulannya .

 

“Mungkin lebih agresif dan putting lebih bagus lagi,” sergah Danny yang sementara menempati urutan 10 bersama dua pegolf lain. 

 

Kiat serupa dipaparkan Joshua Andrew Wirawan yang total mencatat 7-under 209, ia ada diurutan 19 bersama satu pegolf lain. 

 

Di putaran terakhir, Joshua mempersiapkan diri untuk mengatur emosi agar tak terlalu agresif. Satu yang pasti, Joshua bertekad buat rebut peringkat 12 agar mendapat poin memperbaiki  ranking dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement