Ahad 15 Dec 2019 23:49 WIB

Pelatih Puas dengan Penampilan Ginting

Anthony kalah 21-17, 17-21 dan 14-21 dari peringkat satu dunia Kento Momota.

Anthony Ginting kalah pada final BWF World Tour Finals 2019.
Foto: DOK PBSI
Anthony Ginting kalah pada final BWF World Tour Finals 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala pelatih tunggal putra PBSI Hendry Saputra mengaku puas dengan penampilan Anthony Sinisuka Ginting kendati hanya menyabet runner-up pada ajang BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou. Dalam partai final di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Ahad (15/12), Anthony kalah 21-17, 17-21 dan 14-21 dari peringkat satu dunia asal Jepang Kento Momota.

"Kalau berbicara hasil saya rasa untuk tunggal putra sudah oke. Kami sudah sampai final, tidak ada yang lebih tinggi lagi. Tinggal pilihannya juara atau runner up," kata Hendry Saputra dalam rilis resmi PP PBSI di Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Lewat duel yang berlangsung selama 87 menit itu, Hendry mengatakan bila Anthony punya kualitas yang baik untuk mengimbangi permainan tunggal putra terbaik di dunia itu. Bahkan, menurut Hendry, Anthony mampu mengungguli permainan Momota pada gim pertama dan kedua.

Meski begitu, Hendry juga mencatat beberapa poin penting yang harus segera dibenahi Anthony selepas kejuaraan ini terutama dari segi ketahanan kaki.

"Kalau saya perhatikan di pertandingan tadi sepertinya kendala Ginting ada di kaki, bukan dari tenaga, teknik atau yang lainnya. Jadi memang tadi di gim ketiga itu pergerakan kakinya sudah tidak bisa maksimal," ungkapnya.

Ia mengaku harus menerima hasil ini, karena menilai Ginting sudah berjuang dengan sangat maksimal. Pekerjaan rumah bagi pelatih, kata dia, meningkatkan dan melatih lagi kekuatan kaki Ginting.

Sektor tunggal putra mengirimkan dua wakilnya ke BWF World Tour Finals 2019. Selain Anthony yang finis di urutan kedua, ada debutan Jonatan Christie yang belum berhasil melalui fase penyisihan grup setelah harus menelan dua kekalahan dan satu kemenangan.

"Kalau untuk Jonatan saya lihat memang kondisinya kurang prima saat turun di kejuaraan ini. Selain itu, memang harus diakui juga, dengan kondisi lapangan yang seperti ini, hanya ada beberapa pemain saja yang bisa mengatasi dan menguasainya. Jonatan salah satu pemain yang cukup kesulitan dengan kondisi seperti ini. Kondisi seperti ini juga cukup berpengaruh untuk para pemain," katanya.

Meski puas dengan performa kedua pemainnya, Hendry menegaskan bahwa setelah turnamen ini para pemainnya akan berlatih lebih keras lagi. Ia berjanji akan membenahi kekuranga nyang harus segera diselesaikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement