REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet kurash Indonesia, Peter Taslim, bangga bisa membawa pulang medali perunggu dari ajang SEA Games 2019 di Filipina. Peter mengatakan, kala itu ia berangkat ke Filipina dengan persiapan seadanya.
Namun, atlet berusia 41 tahun ini mampu tampil baik untuk mempersembahkan medali bagi Kontingen Merah-Putih. Sebelum memutuskan berangkat, kakak dari aktor laga, Joe Taslim, ini memiliki berat 78 Kg. Dia harus menaikkan beratnya minimal menjadi 90 Kg untuk bisa mengikuti SEA Games.
"Saya persiapan dua pekan, latihan intens, lalu berangkat, ternyata masih mampu di usia saya ini. Ketika meraih perunggu, saya menghadapi lawan yang beratnya 200 Kg lebih. Tapi saya bisa mengalahkannya. Saya sangat senang, padahal sebelumnya saya atlet judo," ujar Peter dalam acara malam apresiasi untuknya di Old Temple Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (17/12).
Peter berharap perjuangannya dapat menjadi inspirasi bagi siapapun. Terutama, bagi rekan-rekannya di dunia politik. Peter sendiri diketahui terdaftar sebagai kader Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
"Size does not matter, saya bisa membanting lawan yang beratnya tiga kali lipat lebih dari saya, artinya kawan-kawan dalam hal-hal lain juga bisa," ujarnya.
Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono mengapreasiasi prestasi Peter. Dia menjadikan Peter sebagai contoh untuk para kadernya yang hadir di acara tersebut .Ia berpesan PKPI harus belajar dari sosok Peter Taslim. Walaupun kecil bisa membanting lawannya yang lebih besar.
"Saya sudah melihat tayangan videonya. Pertandingan Peter tersebut seperti kisah David versus Goliath. Jika kaitannya dengan politik, saya harap para kader PKPI bisa mencontoh semangatnya dan menular ke Pemilu 2024, kita jangan takut dengan lawan yang lebih besar," ujar dia.