REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bambang Pamungkas mengucapkan salam perpisahan kepada pendukung Persija Jakarta, Jakmania. Bepe, sapaannya, akan mengakhiri kariernya di lapangan hijau pada musim ini. Seremoni perpisahan Bepe berlangsung usai laga Persija kontra Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (17/12) malam.
Seremoni dimulai dengan sambutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia memuji dan berterima kasih atas kontribusi Bepe selama membela Persija selama 14 musim. Anies mengatakan, Bepe menjadi inspirasi bukan hanya anak-anak Jakarta, melainkan Indonesia dengan aksinya di lapangan hijau.
"Insya Allah akan muncul Bepe, Bepe baru. Terima kasih untuk Anda, Anda akan selalu di hati kita di sejarah Persija," kata Anies.
Gubernur DKI pun berjanji akan mengundang Bepe saat stadion yang tengah dibangun untuk Persija selesai. Anies menjanjikan Bepe yang akan tampil sebagai penendang bola pertama dalam seremoni stadion baru. Anies juga memberikan kenang-kenangan kepada Bepe mewakili Pemprov DKI.
Kemudian, CEO Persija memberikan plakat nama Bepe dan nomor 20 yang identik dengan namanya. Sementara Ketua Umum Jakmania Ferry Indrasjarief memberikan syal Jakmania, yang dibalas Bepe dengan kaus yang dikenakannya.
Setelah itu, Bepe kemudian mengucapkan salam perpisahan. Berikut cuplikan salam perpisahan yang diucapkan Bepe kepada Jakmania di SUGBK.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat malam, salam sejahtera, syalom, salam kebajikan
Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak menangis, tapi hatinya berdarah. Malam ini, izinkan saya menjadi laki-laki sejati dengan tidak banyak berbicara, cukup hati saya yang berdarah.
Pertama, terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim persija jakarta tanpa terkecuali atas perjuangan luar biasa yang menguras emosi, tenaga, dan juga kesabaran musim ini.
Kemudian, terima kasih sebesar-besarnya kepada direksi Persija Jakarta tanpa terkecuali, atas kerja sama luar biasa.
Terima kasih kepada Pemda KI. Pak Gubernur dan gubernur-gubernur sebelumnya yangg telah mendukung Persija dengan all out.
Tentu tidak lupa kepada kalian semua pendukung Persija jakarta yangg hadir di stadion malam ini atau di mana pun kalian berada
Saya pernah jadi pemain terbaik di sini, saya pernah jadi top skor di sini, saya juga pernah juara di sini.
Namun demikian, saya juga pernah patah kaki di sini, saya pernah depresi di sini, dan saya juga dianggap pengkhianat di sini.
Namun dalam segala kondisi yang saya alami, kalian semua tetap di belakang saya. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar besarnya dari lubuk hati paling dalam.