REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kepala Eksekutif Serie A Luigi De Siervo menyampaikan pernyataan maaf terkait karya seni bergambar monyet sebagai bentuk kampanye antirasialisme di sepak bola Italia. Pernyataan maaf tersebut ia sampaikan setelah sebelumnya sempat menegaskan karya seni tersebut tak memiliki tendensi negatif terhadap rasialisme. 

"Saya menyatakan permohonan maaf terhadap karya seni yang dipamerkan kemarin. Itu merupakan hal yang tidak terpuji," demikian pernyataan De Siervo yang dikutip dari Yahoo Sports, Rabu (18/12). 

Ia menegaskan, pihak Serie A memilih sikap menolak segala bentuk diskriminasi dan rasialisme, serta melindungi hal-hal tersebut merasuk ke dalam liga Italia. 

Setelah penyelenggara liga merilis gambar tersebut, beberapa klub seperti AC Milan secara terbuka menyatakan menolak karya Simone Fugazzotto dipasang di penjuru stadion San Siro. 

"Seni dapat berdampak luas, tapi kami sangat tidak setuju dengan penggunaan kera sebagai objek utama melawan rasialisme. Kami juga sangat terkejut karena tidak adanya konsultasi (antara Serie A dengan pihak klub)," demikian pernyataan resmi AC Milan melalui akun Twitter resminya. 

De Siervo menegaskan akan merevisi karya seni yang baru sebagai medium kampanye antirasialisme, akhir Februari tahun depan. Namun, bola salju protes terlanjur membesar dengan protes-protes dari klub-klub lain.

"AS Roma sangat terkejut melihat karya dari Serie A bergambar kera di media sosial hari ini. Kami paham penyelenggara liga ingin melawan rasisme, tapi ini bukanlah hal yang benar untuk melakukannya," begitu pernyataan resmi AS Roma. 

Isu rasialsme belakangan kembali  menjadi perbincangan hangat setelah koran lokal Italia, Corrierre Dello Sport membuat halaman muka dengan judul 'Black Friday' yang menampilkan foto Romelu Lukaku dan Chris Smalling jelang laga Inter Milan kontra AS Roma, dua pekan lalu. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika