REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger menyebut Mesut Oezil harus menerima konsekuensinya atas komentar yang ia sampaikan terkait tindakan Pemerintah China kepada komunitas Muslim Uighur. "Apa yang dia (Oezil) katakan adalah tentang dirinya sendiri dan bukan Arsenal, dan Anda akan menerima konsekuensinya sendiri," jelas pelatih asal Prancis kepada BBC Sport, Kamis (19/12).
Sebelumnya melalui media sosial, Oezil mengkritik sikap dunia yang hanya diam atas tindakan keji China terhadap muslim Uighur di Xinjiang. Adapun, kelompok hak asasi manusia memperkirakan ada sekitar dua juta lebih orang Muslim Uighur yang ditahan dengan kondisi buruk dan dengan alasan kampanye anti-terorisme.
Bagi Wenger, mantan anak asuhnya memiliki kebebasan berbicara seperti orang lain dan dia menggunakan ketenarannya untuk mengekspresikan pendapatnya. Untuk itu Wenger sejalan dengan Arsenal apabila komentar Oezil merupakan pendapat pribadi.
"Yang penting adalah bahwa Oezil memiliki tanggung jawab individu. Dia tidak harus membawa berita dari Arsenal FC," sambung Wenger.
Alhasil, komentar Oezil memancing kemarahan sebagian warga China disertai dengan dihentikannya tayangan siaran langsung pertandingan the Gunners di Negeri Tirai Bambu. Namun, pendapat berbeda justru dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Dirinya menegaskan apabila kebenaran akan terjawab, "Gerai propaganda Partai Komunis Tiongkok dapat menyensor permainan Mesut Oezil dan Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang. PKC tidak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap warga Uighur dan agama lain dari dunia," demikian pernyataan Mike Pompeo.