REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyuarakan dukungannya jika para pemain memutuskan menempuh aksi walk-out meninggalkan lapangan untuk menyikapi pelechean rasial. Liga Primer Inggris tak luput dari menjamurnya sikap rasisme dari tribun penonton yang terjadi hampir di seantero Eropa sepanjang tahun 2019.

"Tentu saja," kata Guardiola singkat ketika ditanya wartawan mengenai hal itu, seperti dilansir laman resmi Manchester City, Selasa (24/12). "Para pemain saya mendukung inisiatif perlawanan (terhadap pelecehan rasial) dan yang harus dilakukan adalah memeranginya setiap hari dan ini tidak bisa hanya dilakukan satu tim saja."

Penyerang Manchester City Raheem Sterling sempat mendapat pelecehan rasial dari suporter Chelsea pada Juli. Sebaliknya, suporter City juga berada di posisi yang diduga sebagai pelaku pelecehan rasial sebagaimana diklaim oleh gelandang Manchester United, Fred.

Akhir pekan lalu, bek Chelsea Antonio Ruediger juga mengaku menjadi korban pelecehan rasial dari suporter Tottenham Hotspur.

Guardiola menilai bahwa problematika rasisme dalam sepak bola bukan baru-baru ini terjadi. Menurutnya, perlu waktu dan tenaga ekstra untuk bisa memberantas hal tersebut.

"Saya pikir ini masalah yang sudah terjadi selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad. Sekarang kian terekspose karena media kian banyak menyorotinya," jelas Guardiola. "Kita jelas harus melawannya, tetapi butuh waktu untuk bisa memberantas hal itu sepenuhnya."

Ikuti Whatsapp Channel Republika