REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Setelah menuai kesuksesan besar dengan timnas Spanyol dan Barcelona dekade sebelumnya, gaya permainan tiki-taka tidak lagi populer di dunia sepak bola. Dilansir Marca, Ahad (29/12), para pemain yang mempraktikkan gaya permainan tersebut sekarang meninggalkannya dan gaya permainan baru kini telah memenangkan pertandingan serta trofi.
Pep Guardiola, pelatih yang menyempurnakan tiki-taka, melihat warisannya semakin hilang di bekas klub-klubnya dan negara tempat ia bekerja. Bahkan Barcelona telah mengubah gaya permainan. Pelatih Barca saat ini Ernesto Valverde memilih pendekatan yang lebih berhati-hati. Sedangkan Bayern Muenchen telah mengalami perubahan radikal dalam cara bermain sejak ditinggalkan Guardiola.
Contohnya, Barcelona memiliki rata-rata penguasaan bola sebesar 73 persen pada musim terakhir Guardiola di klub Katalunya itu dibandingkan dengan hanya 57 persen penguasaan bola saat ini. Sedangkan Bayern Muenchen telah berubah dari 71 persen penguasaan bola pada musim terakhir Guardiola bertanggung jawab menjadi hanya 57 persen pada musim lalu.
Adapun klub-klub besar Eropa lainnya, hanya Real Madrid yang mencatat rata-rata penguasaan tertinggi dalam musim 2018/2019 dengan 62 persen dibandingkan dengan 60 persen ketika memenangkan Liga Champions pada 2018.
Para pelatih yang lebih suka bermain tiki-taka sekarang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di level tertinggi. Marcelo Bielsa saat ini melatih Leeds di Divisi II Liga Inggris, sementara Jorge Sampaoli sedang tidak memiliki pekerjaan.
Berbanding terbalik dengan pelatih yang menawarkan sesuatu yang baru, pelatih seperti Juergen Klopp dan Zinedine Zidane, mendapati dirinya berada di posisi teratas dan memenangkan sejumlah trofi.