REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para petenis biasanya memanfaatkan libur musim kompetisi untuk istirahat dan pemulihan dari jadwal yang padat. Namun juara dua kali Grand Slam Naomi Osaka mengaku justru merasakan 'pengalaman hampir mati' ketika bermain paddleboard dengan saudara perempuannya di Karibia saat liburan.

Petenis peringkat empat dunia berusia 22 tahun mengatakan, mereka sedang liburan di Kepulauan Turks dan Caicos ketika insiden terjadi.

"Ia membuatkan saya paddleboard dan kemudian arus membawa kami dan saya nyaris mati," kata Osaka dalam wawancara dengan laman WTA, seperti dikutip Reuters, Senin (16/1).

Naomi mengaky tidak pernah naik paddleboard sebelumnya. Ia juga mengaku tidak begitu suka mengarungi lautan terlalu ke tengah seperti itu. 

"Jadi kami pergi naik paddleboard dekat rumah. Tiba-tiba kami menabrak arus dan saya sedikit panik karena rumah semakin jauh ... saya seperti, 'berapa jauh kamu berusaha membawa kami?'... airnya hitam dan rumah seperti titik kecil, dan saya tidak bisa benar-benar berenang dengan baik," kata dia.

Osaka mengatakan keadaan semakin buruk ketika ia jatuh ke air dan panik. Naomi mengaku memikirkan tentang hiu-hiu di Karibia dan berteriak kepada saudaranya.

"'Kalau saya mati, ini demi kamu. Kamu harus bilang sama ibu bagaimana saya mati di Turks dan Caicos'." kata Naomi mengulangi perkataannya kepada saudatanya. 

Naomi kemudian naik lagi ke papan dan kemudian berteriak dan menangis. Namun pada akhirnya Naomi mengaku baik-baik saja dan bisa tampil di mengawali musim ini di Brisbane International. 

"Tapi pada saat itu saya hanya ingin berpikir saya tidak ingin mati seperti itu."

Naomi adalah unggulan ketiga pada event turnamen pemanasan Australia Open. Petenis Australia peringkat satu dunia Ash Barty dan Karolina Pliskova dari Republik Ceska juga menjadi unggulan dalam turnamen ini. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika