REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar Supreme Committee for Delivery & Legacy (SC) mengungkapkan, pembangunan fasilitas Piala Dunia 2022 sudah rampung 75 persen. Lima dari delapan stadion rencananya akan rampung tahun ini, sementara tiga stadion lagi telah menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
Dikutip dari AS, Kamis (9/1), pada 2020, Qatar secara resmi akan membuka empat fasilitas lagi, dengan Al Thumama, Al Bayt, Education City, dan the Al Rayyan Stadium siap digunakan. Qatar juga akan kembali menjadi tuan rumah dalam gelaran Piala Dunia Antarklub pada Desember 2020.
Namun, turnamen itu masih belum ditawarkan untuk menjajal Lusail Stadium, yang rencananya akan dijadikan sebagai venue upacara pembukaan Piala Dunia 2022. Stadion dengan kapasitas 80 ribu penonton itu masih harus diuji untuk infrastruktur internal.
Penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar memang memunculkan kontroversi. Negara yang memiliki populasi hanya 2,6 juta penduduk, itu hanya 10 persennya asli orang Qatar. Pembangunan fasilitas Piala Dunia di Qatar ini juga menghadapi dugaan pelanggaran HAM karena pekerjanya sebagian besar adalah imigran.
Para pekerja tersebut dipaksa untuk bekerja melebihi waktu yang seharusnya, bukan hanya untuk membangun stadion, tapi juga infrastruktur. Bahkan, dalam beberapa kasus, pekerja tersebut juga diminta untuk membangun seluruh kota. Lusail Stadium saja, saat dikunjungi, merupakan kawasan yang sangat berpasir. Fasilitas di sekitas Lusail City itu masih belum dibangun.