REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu kandidat ketua PGI DKI Joyada Siallagan ingin melobi lesgilatif maupun eksekutif supaya bisa menurunkan pajak lapangan golf. Selama ini, lapangan golf dikenai pajak bukan sebagai fasilitas olahraga sehingga cenderung tinggi.
"Kami siap eksekusi misi ini," ujarnya di Emeralda Golf Course, Cimanggis, Depok, kamis (9/1).
Program tersebut menjadi salah satu unggulan bagi Joyada untuk maju sebagai calon ketua umum (Caketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Golf Indonesia (PGI) DKI Jakarta masa bhakti 2020-2024.
Saat ini, pendaftaran caketum sudah dibuka. Setiap calon wajib mendapatkan dukungan minimal dari lima klub dari total 90 klub anggota PGI DKI Jakarta. Sampai sejauh ini, baru nama Joyada yang sudah mendaftar.
Pemilihan ketum PGI DKI Jakarta sendiri akan dilangsungkan pada Musyawarah Provinsi (Musprov) yang rencananya digelar pada 19 Januari di Gedung KONI DKI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Adapun, Ketum PGI DKI saat ini Ferrial Sofian sudah dipastikan tidak bisa maju lagi karena telah menjabat dua periode.
Mengenai program tersebut, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu optimistis untuk bisa menurunkan pajak. Pihaknya merasa memiliki jaringan dan akses untuk meminta legislatif dan eksekutif mewujudkan hal tersebut.
"Sebaiknya fasilitas olahraga harus lebih murah karena ini untuk membuat golf digemari masyarakat luas, kami harap bisa sampai 50 persen," ujarnya.
Menurut dia, besarnya pajak menjadi salah satu sumber masalah pembinaan golf yang berada di Indonesia secara umum. Mayoritas, pegolf muda lahir berkat pembinaan dari orang tuanya sendiri. "Golf bukan milik segelintir golongan, kami harap pajak turun sehingga biaya bisa ditekan," kata dia.