REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kekalahan menjadi evaluasi berharga bagi Prawira Bandung. Tumbang dari Louvre Surabaya, mereka bangkit dan menundukkan Amartha Hangtuah dengan skor 92-69, Ahad (12/1), di GOR Sahabat Semarang. Ini sekaligus menjadi kekalahan kedua bagi Amartha Hangtuah di Seri I IBL 2020.

“Anak-anak menunjukkan reaksinya. Mereka menjalankan good defense. Jika defense bagus, offense akan lebih mudah,” kata Giedrius Zibenas, pelatih Prawira dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Dia memuji William Tinsley IV yang mampu meredam mesin angka Hangtuah, Laqavious Cotton. Coach Ghibbi sapaannya, hanya menyesalkan banyaknya foul yang dilakukan pasukannya sehingga berbuah lemparan bebas bagi lawan.

“Tim ini banyak pemain muda, mereka sering tidak sabar sehingga melakukan foul,” katanya.

Sementara pelatih Hangtuah Harry Prayogo mengakui hasil seri pertama tak sesuai ekspektasi bagi timnya yang sebenarnya mengincar dua kemenangan dari tiga laga yang mereka mainkan.

“Di gim ketiga ini, kondisi pemain asing kami merosot drastis. Charles Jackson dan Darnel Martin keram, sehingga hanya menyisakan Cotton yang juga terkena foul trouble,” katanya.

Dua kekalahan akan menjadi pelajaran bagi Hangtuah menatap seri kedua di C’Tra Arena Bandung, 17-19 Januari 2020. “Kami harus berlatih lebih keras lagi,” tegas Ai, sapaan karibnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika