REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pembalap F1 Fernando Alonso mampu meraih hasil positif dalam debutnya di Rally Dakar 2020. Sebelum memulai etape 10, pengoleksi dua gelar juara dunia F1 itu berhasil menduduki peringkat 10 besar.
Tersisa tiga etape lagi untuk memastikan posisi Alonso di edisi ke-42 Rally Dakar yang digelar di Arab Saudi sejak 5 Januari hingga 17 Januari mendatang. Hingga kini, pembalap asal Spanyol itu mempunyai catatan waktu 38 jam 29 menit 17 detik, selisih tiga jam lebih dari Carlos Sainz yang menduduki posisi pertama.
Catatan terbaik pereli rookie itu adalah ketika finis sebagai runner-up di etape 8 dengan catatan waktu tiga jam 52 menit 27 detik. Ia selisih empat menit empat detik dari juara etape Mathieu Serradori.
Trek sepanjang 477 kilometer mengitari wilayah selatan di sekitar Wadi Al Dawasir itu dilahapnya dengan menunggangi Toyota Hilux dan didampingi juara kategori sepeda motor Marc Coma sebagai co-driver. Hasil positif yang konsisten pada lima etape terakhir pun membuat pebalap asal Spanyol itu bangkit ke peringkat ke-10.
Namun, pada etape 10 yang digelar memutari Haradh hingga Shubaytah pada Rabu (15/1) sore WIB, nasib Alonso tidak terlalu baik. Toyota Hilux yang dikendarainya terpental dan terguling dua kali setelah menabrak gundukan. Insiden itu membuat kaca depan mobilnya rusak dan Alonso pun tertinggal jauh di belakang.
Pembalap asal Spanyol itu pun menyelesaikan balapan dengan jarak 534 kilometer di peringkat ke-40 dengan selisih waktu satu jam 17 menit dari Carlos Sianz yang berhasil finis pertama. Hasil ini membuat peringkat Alonso turun ke peringkat 14.
Di tengah perjuangannya untuk menaklukkan balap reli, Alonso justru diisukan akan kembali ke balapan F1 pada 2021. Alonso mengatakan akan mempertimbangkan kemungkinan untuk kembali ke F1 bersama Ferrari. "Pertama saya akan menyelesaikan (Rally) Dakar, kemudian saya akan bermain di Indianapolis 500 dan pada musim panas akan membuat keputusannya," kata Alonso dikutip dari Granprix 247, Rabu (15/1).
Alonso mengakui dia punya ide untuk kembali ke F1. Sebab, peraih juara dunia dua kali itu masih merasa sebagai pembalap F1. "Saya merasa sebagai pembalap F1, itu (balapan F1) lah yang paling saya sukai dan di sanalah saya tahu bagaimana melakukan yang terbaik," kata dia. "Saya belum tahu apakah saya akan kembali atau tidak, tapi saya akan memikirikan ini untuk dua atau tiga tahun karier saya ke depan pada musim panas nanti."
Pria asal Spanyol ini mengakui bahwa ia menikmati tantangan setelah meninggalkan F1 dan mencoba balapan lain seperti Le Mans. Namun, dia sekali lagi tertarik untuk kembali, karena menurutnya F1 adalah ajang yang paling bergengsi pada dunia balap.
"F1 adalah peringkat teratas dalam kategori motor racing, namun di samping itu juga ada beberapa hal yang tidak menguntungkan," jelas Alonso. "F1 menuntut Anda untuk mendedikasikan seluruh hidup Anda untuknya. Saya sudah melaluinya selama 18 tahun dan saya harus memutuskan apakah akan kembali lagi ke sana untuk dua atau tiga tahun ke depan atau tidak."
Faktor utama yang akan menjadi pertimbangan Alonso untuk kembali ke F1 atau tidak adalah tentang tim yang akan menggaetnya nanti. "Saya akan melihat tim yang ada dan juga yang menarik. Jadi saya harus meletakkan semuanya di atas daftar," kata dia.
Ferrari menjadi tim yang tampaknya tertarik untuk menggaetnya. Namun, Alonso mengaku belum berbicara dengan Ferrari terkait hal ini.
"Saya pikir petualangan dengan Ferrari sangat menyenangkan, tapi ini belum saatnya untuk berbicara dengan mereka terkait kembali ke F1. Saya juga yakin mereka (Ferrari) akan bertaruh dengan Leclerc musim depan," jelas Alonso. "Untuk 2021 kita harus melihat siapa yang paling kompetitif, dan mungkin saja Ferrari bukan yang difavoritkan. Kita akan lihat."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
