Kamis 16 Jan 2020 16:19 WIB

Masuk Tim Terbaik UEFA, Ronaldo Tuai Kontroversi

UEFA memaksakan formasi 4-2-4 yang dinilai hanya demi mengakomodasi Ronaldo.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) saat menerima penghargaan Pemain Terbaik Liga Italia, bulan lalu.
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) saat menerima penghargaan Pemain Terbaik Liga Italia, bulan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengumumkan 11 pemain yang jadi Team of the Year 2019. Pemain yang dipilih berdasarkan voting tersebut diisi oleh tujuh wajah baru, dengan empat di antaranya masih muka lama.

Liverpool mendominasi skuat pilihan terbaik Eropa tersebut, dengan mengirim lima wakil. Sayangnya, pemilihan tim terbaik UEFA 2019 ini diwarnai kontroversi.

Sebab, UEFA terkesan memaksakan formasi 4-2-4, yang dinilai hanya untuk mengakomodasi Cristiano Ronaldo. Alasannya memang tak dijelaskan secara gamblang, sebab pemain asal Portugal itu berada di posisi keempat dalam pemilihan penyerang, di belakang Lionel Messi, Sadio Mane, dan Robert Lewandowski. Karena dampak dari dimasukannya Ronaldo adalah UEFA harus mengurangi jatah pemain gelandang, khususnya pemain Chelsea, N'Golo Kante.

Sehingga, pemilihan formasi ini jadi pertanyaan serius soal integritas dari kubu Chelsea. Selain itu, pengumuman pemilihan ini yang seharusnya pekan lalu, harus ditunda karena diisukan terkait manuver Ronaldo. Kabar yang beredar dari internal UEFA menyebutkan, popularitas Ronaldo di level senior dalam organisasi tersebut, membuat formasi berubah karena Ronaldo ternyata tak masuk tiga besar.

Sayangnya, ada keengganan untuk memasukan Kante di posisi gelandang, lantaran diduga untuk mengakomodasi seseorang agar tetap masuk skuat, meski tak masuk tiga besar. Sehingga itulah mengapa pengumuman sempat ditunda. Padahal, lima kali dalam enam tahun terakhir, UEFA selalu menggunakan formasi 4-3-3, kecuali pada 2017 yang menggunakan formasi 4-4-2. 

Juru bicara UEFA nmenyatakan, kalau pemilihan mantan pemain Real Madrid itu karena perannya membawa Portugal juara Liga Bangsa-Bangsa UEFA. ''Formasi team of the year kali ini ditentukan berdasarkan pemilihan dari fan, sejalan dengan prestasi pemain di kompetisi UEFA,'' kata juru bicara UEFA dikutip dari Dailymail, Kamis (16/1).

Hasilnya, lanjut juru bicara UEFA tersebut, ada lima pemain dari pemenang Liga Champions dan empat finalis Liga Bangsa-Bangsa, termasuk satu pemenang. Gelandang Manchester City Bernardo Silva finis di posisi 12, meski masuk skuat Portugal dan sukses bersama City. Sehingga perubahan formasi ini karena hal yang biasa saja, dan tak ada pengecualian apapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement