Jumat 17 Jan 2020 02:55 WIB

Gregoria Sempat Berpikir Harus Menyelamatkan Tunggal Putri

Gregoria Mariska Tunjung harus merelakan terhenti di babak pertama.

Prestasi tim bulu tangkis Indonesia merosot. Tim Thomas dan Uber rontok sebelum semi-final untuk kali pertama sejak 1958(ilustrasi)
Prestasi tim bulu tangkis Indonesia merosot. Tim Thomas dan Uber rontok sebelum semi-final untuk kali pertama sejak 1958(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus merelakan terhenti di babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2020. Dia kalah lewat pertandingan rubber gim 12-21, 21-15 dan 24-22 dari tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi.

 
Menjadi tunggal putri terakhir yang bertanding ketika dua wakil Indonesia lainnya sebelumnya telah tumbang diakui Gregoria sempat terpikir bahwa harus menang demi menyelamatkan tunggal putri. Namun, dia memilih menanggalkannya agar tak menjadi beban.
 
Gregoria tak menganggap beban bertanding di akhir saat dua rekan sesama tunggal putri tumbang. Menurut dia, setiap pertandingan harus menyiapkan menghadapi situasi menang atau kalah.
 
"Yang penting gimana aku bisa tampilin permainan yang terbaik," ujar Gregoria usai pertandingan, di Istora Senayan Jakarta, Rabu (15/1).
 
Gregoria kecewa atas hasil tersebut karena tak sesuai target pribadinya di turnamen ini. Dia sendiri menargetkan tembus hingga delapan besar. Target tersebut dipasang untuk menebus kegagalan di Malaysia Masters beberapa waktu lalu.
 
Dia penasaran oleh hasil pertandingan nyaris sama pada setiap turnamen yang diikutinya yaitu kalah dalam tiga gim. Kemudian, Gregoria selalu mampu disusul meski awalnya berhasil unggul.
 
Gregoria mengakui sempat mengalami ketegangan di lapangan. Dia pun berusaha mengatasinga. Selain itu, dia menilai Akane bermain cukup bagus.
 
"Spekulasinya dia lebih bagus beberapa kali dia dapat terus," kata Gregoria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement