Selasa 21 Jan 2020 04:35 WIB

Turnamen MPL Piala Presiden Regional Barat Gelar Final

Peserta akan berebut hadiah total Rp 250 juta.

Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden Esports. (ilustrasi)
Foto: DOK MPL
Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden Esports. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden Esports 2020 memasuki fase puncak regional barat. Ada 92 peserta akan bertarung pada final di 23 Paskal Shopping Center, Kota Bandung, Sabtu (18/1).  Peserta akan berebut hadiah total Rp 250 juta.

Peserta berusia 15 hingga 39 tahun. Final regional ini menggunakan format 1 melawan 1 dengan sistem gugur dan tiga terbaik. 

Baca Juga

Dari jumlah ini, 24 peserta dengan skor tertinggi akan melangkah ke Grand Final Piala Presiden eSports 2020 di Jakarta pada 1-2 Februari. Mereka akan bertarung dengan delapan peserta dari final regional timur untuk memburu total hadiah senilai Rp 1,5 miliar.

Head of Business Development MPL Indonesia Resha Adi Pradipta mengatakan, peserta final regional telah lolos seleksi tahap pertama di aplikasi MPL bersama ”Seleksi Piala Presiden 2020” yang memilih 128 pemilik skor tertinggi untuk bertarung di final regional timur dan barat.  Ia menatakan, antusiasme peserta untuk mengikuti ajang ini sangat besar, bahkan hingga pendaftaran MPL di Piala Presiden eSports 2020 ditutup pada Desember silam, tercatat lebih dari 50 ribu peserta terdaftar yang lantas mencatatkan rekor tersendiri.

Pada Piala Presiden eSports 2020, MPL menghadirkan game Fruit Dart karena bisa dimainkan secara perorangan oleh siapa pun dengan latar belakang kemampuan yang berbeda. Semua peserta diminta menghabiskan semua buah yang muncul dengan cara melempar pisau ke arah buah sebanyak mungkin. 

Mereka harus mencetak skor tertinggi dalam waktu tertentu. Pemenang ditentukan berdasarkan skor tertinggi yang dihitung dari jumlah buah yang berhasil terpotong, termasuk combo yang didapatkan. 

Resha mengatakan, game Fruit Dart dipilih menjadi yang terpopuler saat ini selain dan dimainkan secara perorangan. Turnamen yang digelar rutin tahunan ini tidak menutup kemungkinan akan diikuti oleh peserta dari berbagai negara lainnya. "Dengan menghadirkan game ini, MPL ingin melakukan demokratisasi e-sports sehingga siapa pun dengan berbagai latar belakang kemampuan bermain game yang berbeda dapat mengikuti turnamen ini. Jadi bukan hanya profesional gamer saja," kata Resha. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement