Kamis 23 Jan 2020 05:51 WIB

IBL Pertamax 2020 Seri III Jakarta Bakal Makin Seru

Selisih kemenangan rata-rata IBL musim ini 9,9 poin per gim.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi (kanan) menerima Bola dari Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah (kiri) usai media visit IBL, ke kantor Republika, Rabu (22/1).
Foto: Republika/Fitriyanto
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi (kanan) menerima Bola dari Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah (kiri) usai media visit IBL, ke kantor Republika, Rabu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan kompetisi basket IBL Pertamax 2020 sudah berjalan dua seri. Manajemen IBL cukup puas dengan pelaksanaan IBL di Semarang yang menjadi seri pembuka pada 10-12 Januari, maupun di Bandung pada akhir pekan kemarin.

Kepuasan IBL menurut direktur utamanya, Junas Miradiarsyah, karena hampir semua laga berlangsung seru. Selain itu, animo penonton di dua kota tersebut juga luar biasa. Hal ini diungkapkan Junas dalam media visit IBL ke Kantor Republika di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Baca Juga

"Pertandingan sangat menarik, selisih kemenangan tidak terlalu jauh. Berdasarkan statistik dari dua seri yang sudah digelar, selisih kemenangan kalau di rata-rata di bawah dua digit yakni hanya 9,9 poin per gim. Selisih skor agak jauh terjadi jika timnas basket kita yang bermain yang membawa nama Indonesia Patriots. Salah satunya ketika Indonesia Patriots menang 90-68 dari Louvre Surabaya," jelasnya.

Selisih skor kemenangan ini , lanjut Junas menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai angka 13,2 per gim. Selisih skor di bawah dua digit, kata dia, menunjukkan betapa serunya laga IBL musim ini. 

"Selain itu kita juga tidak bisa menduga siapa pemenang pertandingan. Susah ditebak siapa pemenangnya. Untuk Seri III, tim-tim yang sudah menelan banyak kekalahan pasti akan berupaya bangkit," kata Junas.

Semua tim juga sudah kalah, sehingga posisi klasemen juga berubah drastis antara Seri I dan II. Kalau musim lalu NSH Jakarta begitu dominan dalam dua seri awal, sekarang tidak ada tim dominan termasuk timnas yang menggunakan nama Indonesia Patriots.

Berdasarkan hasil dua seri tersebut, Junas yakin pada Seri II yang akan berlangsung 31 Januari hingga 2 Februari 2020 akan tetap berlanjut seru. Tim yang kalah mulai berbenah. 

"Pacific Caesar sudah mengganti pemain asingnya. Hangtuah juga sedang bersiap mengganti pemain asing, dan akan dimainkan pada seri ketiga. Ada dua klub lainnya yang juga menyatakan ingin ganti pemain asing," kata Junas.

Namun menurut Junas, Seri II di Jakarta memiliki tantangan tersendiri, di antaranya venue yang lebih besar di Britama Arena. IBL menyiapkan 3.700 kursi. Jauh lebih banyak dari Semarang dengan kapasitas 1.200 dan Bandung yang maksimal hanya 3.000. 

Tantangan lainnya, Jakarta punya lebih banyak hiburan di akhir pekan. Dari segi waktu pun ada jeda cukup lama.

Junas menambahkan untuk jeda waktu yang satu pekan lebih lama dari Seri II ke Seri III, akan dimanfaatkan untuk melakukan promosi lebih gencar. 

"Kita akan promosi lebih gencar. Ada selisih waktu lebih panjang untuk penjualan tiket, mengenalkan klub dan pemain melalui media sosial lebih intens. Itu yang akan kita lakukan agar Jakarta juga tidak kalah penontonnya dari Semarang dan Bandung," kata dia.

Selain dari sisi pertandingan, IBL juga akan menguatkan acara pendukung, seperti hiburan maupun yang melibatkan komunitas basket di Tanah Air yang belum banyak dikenal. Misalnya komunitas basket kursi roda dan lainnya. 

IBL, kata dia, juga akan memberikan apresiasi kepada mantan-mantan pemain basket Tanah Air. 

"Kami siapkan tempat untuk mereka untuk bisa menonton langsung. Jadi mereka yang telah berjasa di dunia basket nasional tidak harus antre membeli tiket. Tetapi tentu untuk jumlahnya dilihat ketersediaan tempat yang ada. Jadi intinya kita tidak boleh melupakan para legenda basket dan mengenalkan mereka kepada generasi milenial sekarang," ujar dia.

IBL juga menyediakan layar LED di lapangan. Nantinya penonton akan bisa menyaksikan highlight, tayang ulang, maupun materi promosi. "Kalau di Semarang hanya saat hari pertama, di Mahaka Square nanti ada LED selama tiga hari. Kami juga mempersiapkan acara untuk legenda basket. Di Semarang kami memberikan penghargaan kepada Sony Hendrawan dan Danny Kosasih. Di Bandung giliran kami yang mendapat jersey dari legenda basket Bandung seperti Firmansyah, Andre Tiara, dan Kiki Susilo. Untuk di Jakarta tunggu saja kejutannya," katanya.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi antusias menerima kunjungan dari pihak IBL. Ia menyadari perlunya sinergi antara Republika dan IBL yang memiliki pangsa pasar anak muda. "Kami akan membicarakan lebih lanjut mengenai kolaborasi terbaik yang sama-sama menguntungkan untuk IBL dan Republika," ujar Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement