Kamis 23 Jan 2020 09:15 WIB

Ini Harapan Ayah Edinson Cavani pada Sang Anak

Luis Cavani berharap anaknya bergabung ke Atletico Madrid.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Edinson Cavani
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Edinson Cavani

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Striker Paris Saint-Germain (PSG), Edinson Cavani, tak diharapkan lagi di Parc des Princes musim ini setelah penandatanganan peminjaman Mauro Icardi musim panas lalu. Sebelumnya, pemain berkebangsaan Uruguay itu telah dikaitkan dengan Chelsea pada bursa transfer Januari.

Pelatih Chelsea Frank Lampard ingin meningkatkan opsi di lini depan. Kebutuhan untuk menambah pemain depan semakin tinggi setelah Tammy Abraham mengalami cedera pergelangan kaki pada laga melawan Arsenal yang berakhir imbang 2-2, Rabu (22/1) dini hari WIB. Namun, the Blues tampaknya akan kehilangan Cavani, yang siap bergabung dengan Atletico Madrid.

Baca Juga

"Dia ingin bergabung dengan klub lain di Eropa," kata Luis Cavani, ayah Edinson, dikutip dari FourFourTwo, Kamis (23/1). "Saya harap dia bermain di sini (di Atletico). (Diego) Simeone menginginkannya sekarang, (tetapi) pelatih kepala PSG juga mengatakan ia membutuhkannya untuk membantu bersaing di Liga Champions."

Cavani telah menyetujui kontrak 18 bulan senilai sekitar 8,5 juta poundsterling per tahun dengan tim Spanyol itu. Atletico sekarang sedang menegosiasikan biaya transfer dengan PSG dan berharap untuk menyelesaikan langkah dalam beberapa hari mendatang. Meskipun, pelatih PSG Thomas Tuchel dilaporkan tertarik untuk tetap memegang Cavani sampai kontraknya berakhir pada akhir kompetisi.

“Saya pikir ada peluang kuat dia akan pergi ke Atletico. Pilihan untuk bergabung dengan klub selalu ada di Juni. Ada banyak klub lain, tetapi ketika Anda memberikan janji pada tim, Anda menghormatinya," jelas Luis Cavani. "Jika dia tersedia dan Atletico masih menginginkannya, saya pikir dia akan mengontraknya. Dia adalah pemain yang butuh waktu untuk bermain, dan hari ini, dia hanya bermain empat atau enam menit per laga. PSG memperlakukannya dengan tidak adil."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement