Jumat 24 Jan 2020 02:18 WIB

Perluas Pasar di AS, Louis Vuitton Bermitra dengan NBA

Vuitton akan merancang casing untuk para bintang bola basket NBA.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
logo nba
Foto: www.free-picture.net
logo nba

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  LVMH Louis Vuitton pada Rabu (22/1) menyatakan telah mencapai kemitraan dengan National Basketball Association (NBA), liga basket profesional utama pria di Amerika Serikat (AS). Vuitton, yang terkenal karena tas kulitnya yang mahal dan banyak dikenakan bintang-bintang di karpet merah, akan merancang casing untuk para bintang NBA.

Kemitraan Vuitton ini seperti yang telah dilakukan dalam olahraga lain, misalnya tenis dan sepak bola. Para pihak tidak mengungkapkan rincian keuangan apa pun, atau mengatakan berapa tahun kemitraan itu akan berlangsung.

"NBA sebagai sebuah merek melampaui olahraga, beberapa pemain adalah merek bagi diri mereka sendiri," kata direktur pengelola NBA Eropa dan Timur Tengah Ralph Rivera di sebuah pesta saat peluncuran kemitraan dilansir Reuters, Kamis (23/1).

AS adalah salah satu pasar terbesar untuk merek kelas atas setelah China. Kemitraan Vuitton dengan liga olahraga di Amerika Utara ini adalah yang pertama.

Perjanjian tersebut muncul di tengah dorongan oleh Vuitton, label mewah terbesar di dunia berdasarkan penjualan dan mendorong pendapatan utama di grup induknya di Prancis, untuk merayu pembeli AS serta konsumen muda.

Seperti bintang film, penyanyi, atau model, bintang olahraga juga dapat memiliki pengaruh di dunia mode. Ini karena para penggemar terlihat meniru penampilan atlet atau mengikuti setiap langkah atlet di media sosial, dan merek-merek semakin berusaha untuk merayu pembeli dengan cara ini.

"Para pemain kami ada di media sosial dan bagian dari apa yang dilihat orang adalah mode, itu yang mereka kenakan. Anda juga punya budaya sneaker di seluruh permainan," kata Rivera.

Rangkaian pakaian edisi terbatas yang terkait dengan NBA akan dirancang oleh Virgil Abloh, orang Afrika-Amerika pertama, yang ditunjuk sebagai kepala kreatif untuk pakaian pria di Vuitton tahun lalu. Abloh adalah seorang DJ yang dikenal mampukah mempopulerkan streetwear seperti hoodies di kalangan mewah.

Vuitton memproduksi sebagian besar tasnya di Prancis, tetapi tahun lalu membuka pabrik kulit AS dan yang ketiga di Texas. Presiden AS Donald Trump menghadiri peluncurannya bersama dengan bos miliarder LVMH Bernard Arnault.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement