Ahad 26 Jan 2020 04:19 WIB

AS Roma Vs Lazio: Momentum I Biancocelesti

Derby AS Roma Vs Lazio selalu menjanjikan laga panas sarat gengsi.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andri Saubani
Penyerang Lazio Ciro Immobile (tengah) merayakan golnya.
Foto: EPA-EFE/ETTORE FERRARI
Penyerang Lazio Ciro Immobile (tengah) merayakan golnya.

REPUBLIKA.CO.ID,  ROMA -- Nasib serupa dialami dua tim asal Ibu Kota Italia di pentas Coppa Italia musim ini. Lazio dan Roma sama-sama dibekuk lawannya masing-masing dan harus rela menghentikan langkah di babak perempat final gelaran Coppa Italia musim ini. Sementara AS Roma dibekap Juventus, 1-3, Lazio ditundukan Napoli, 0-1, akhir pekan lalu.

Kekecewaan dari pentas Coppa Italia itu akhirnya bakal dibawa kedua tim kala saling berhadapan di laga pada pekan ke-21 Serie A, Senin (27/1) dini hari WIB. Dalam edisi kedua Derby della Capitale itu pada musim ini, AS Roma akan melakoni laga sebagai tuan rumah.

Baca Juga

Layaknya laga derby di manapun, Derby della Capitalle selalu menjanjikan laga panas sarat gengsi. Bahkan, dibanding semua laga derby di lima liga top Eropa, Derby della Capitalle terbilang menjadi laga yang paling panas. Sejak pergantian abad, Derby della Capitalle total diwarnai 24 kartu merah, lebih banyak dari laga derby manapun di lima liga top Eropa.

Buat Lazio, partai Derby della Capitalle ke-151 di pentas Serie A ini dapat menjadi momentum tersendiri, tidak hanya demi kembali ke jalur kemenangan, tapi untuk terus menjaga peluang bersaing di papan atas klasemen sementara. Telah tersingkir di gelaran Coppa Italia dan Liga Europa membuat tim berjuluk I Biancocelesti itu memiliki kesempatan untuk berkonsentrasi penuh di kancah Liga Italia.

Berada di peringkat ketiga dengan raihan 45 poin dari 19 laga, Lazio hanya terpaut dua poin dari peringkat kedua klasemen sementara, yang ditempati Inter Milan. Lazio pun sedikit diuntungkan lantaran memiliki satu laga sisa dibanding Inter Milan dan Juventus. Keberhasilan merangsek ke tiga besar klasemen sementara ini tidak bisa dilepaskan dari performa apik Lazio di kancah Liga Italia.

Le Aquile, julukan lain Lazio, sukses mengemas kemenangan beruntun di 11 laga terakhir di pentas Liga Italia. Ini menjadi catatan kemenangan beruntun terpanjang Lazio dalam sejarah partisipasi mereka di kancah Liga Italia. Namun, Lazio tentu tidak mau rekor ini terhenti begitu saja. Raihan kemenangan ke-12 secara beruntun di Serie A coba dibidik Lazio. Torehan ini akan kian manis apabila bisa diraih dengan mengalahkan rival abadi mereka, AS Roma.

''Kami tahu apa yang diwakili dan diharapkan dari laga derby. Laga itu akan sulit, tapi kami juga memiliki keinginan untuk mempertahankan rekor kemenangan dan meraih kemenangan ke-12 secara beruntun di laga tersebut,'' ujar pelatih Lazio, Simone Inzaghi, seperti dikutip Sky Sports, beberapa waktu lalu.

Lazio pun didukung dengan tren positif performa, terutama dalam ketajaman di lini depan. Le Aquille berhasil mencetak setidaknya dua gol dalam 13 laga di 14 laga terakhir. Tidak hanya itu, menghadapi Roma, Lazio juga didukung rekor apik dengan catatan tidak pernah kalah di dua pertemuan terakhir, yaitu kala menang 3-0 pada paruh kedua musim lalu dan hasil imbang, 1-1, pada pertemuan pertama pada musim ini.

Tidak hanya soal kepercayaan diri tinggi, yang ditopang rekor apik performa, Lazio juga bisa kembali tampil dengan barisan pemain terbaiknya. Pemain sayap kiri, Senad Lulic, sudah bisa diturunkan usah sanksi larangan bertanding. Pun dengan kemungkinan diturunkannya gelandang serang asal Spanyol, Luis Alberto, yang absen di laga kontra Napoli.

Selain performa apik penyerang asal Italia, Ciro Immobile, yang telah mengemas 23 gol di pentas Serie A dan duduk di posisi teratas daftar top skorer sementara, Alberto memang menjadi salah satu pemain kunci Lazio pada musim ini. Gelandang asal Spanyol itu berada di urutan teratas dalam daftar pemberi assist terbanyak di Serie A musim ini, dengan torehan 11 assist. Tidak hanya itu, gelandang berusia 27 tahun itu menjadi pemain yang paling sering membuat peluang di kancah Serie A musim ini, sebanyak 52 peluang.

Di sisi lain, kondisi tim tuan rumah, AS Roma, juga tengah limbung. Badai cedera yang menerpa sejumlah pemain andalan Il Lupi, julukan Roma, membuat Roma kerap gagal mempertahankan konsistensi performa. Setidaknya ada tujuh pemain Roma, yang mesti masuk ruang perawatan lantaran mengalami cedera.

Dua kekalahan beruntun pun dialami Roma di pentas Serie A pada awal tahun ini. Sempat bangkit dengan kemenangan atas Parma di pentas Coppa Italia, kemudian diikuti dengan keberhasilan membekap Genoa di kancah Serie A, Roma kembali memetik hasil minor usai dibekuk Juventus, akhir pekan lalu. Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca, mengakui, hanya bisa berharap anak-anak asuhnya bisa pulih tepat waktu dan kembali diturunkan di laga kontra Lazio, termasuk dengan kemungkinan pulihnya gelandang bertahan Amadou Diawara.

Dari segi permainan di atas lapangan, Fonseca mengungkapkan, timnya perlu memperbaiki kinerja di lini serang, terutama efektivitas menuntaskan serangan, dan meredam serangan balik lawan. Pun dengan kepercayaan diri lantaran menghadapi laga Derby, menghadapi Lazio.

''Di laga terakhir, kami kebobolan lewat dua serangan balik cepat. Itu mesti diperbaiki. Kami mesti tampil dengan kepercayaan diri di laga berikutnya. Harapan terbesar saya sekarang adalah melihat para pemain pulih, karena laga itu akan menjadi laga yang sulit. Lazio akan memainkan gaya sepak bola yang jauh berbeda dibanding Juventus,'' ujar Fonseca seperti dikutip laman resmi klub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement