REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi dikabarkan tertarik membeli klub Liga Inggris Newcastle. Pembicaraan soal pengambialihan pun sudah dilakukan oleh otoritas investasi publik Arab (PIF) sejak beberapa bulan lalu.
Newcastle dimiliki oleh Mike Ashley sejak 2007. Diperkirakan Arab butuh dana hingga 340 juta pound (Rp 6 triliun) guna mengambil alih klub tersebut.
Dilansir dari BBC, Senin (27/1), peluang kesepakatan ini terwujud cenderung meningkat. BBC mengetahuinya dari salah satu sumber rahasia yang ikut membahas kesepakatan itu.
Namun sumber itu mengingatkan kesepakatan ini tak mudah dilakukan. Masih ada peluang gagal mengingat rumitnya negosiasi dengan Ashley.
"Ashley tidak ada kebutuhan mendesak untuk melakukan penjualan dan dia sulit ditebak," kata sumber BBC itu.
Pengusaha dan ahli keuangan Amanda Staveley diduga ikut mendekati Pangeran Arab Mohammed bin Salman tentang upaya pembelian tersebut. Staveley sempat gagal membeli Newcastle dua tahun lalu karena Ashley ingin menuntaskan masa kepemilikannya hingga 10 tahun lagi. Staveley disebut ingin ambil bagian 10 persen dari kepemilikan klub jika kesepakatan berhasil dicapai. Kegagalan pembelian Newcastle juga pernah dialami milioner Uni Emirat Arab Sheikh Khaled tahun lalu.
Jika Arab berhasil mengambil alih Newcastle, ini menambah deretan investasi Arab di dunia olahraga. Sheffield United sudah lebih dulu diakuisisi Pangeran Abdullah bin Mosaad bin Abdulaziz Al Saud dari Arab. Namun patut diingat, kesepakatan ini perlu izin dari Liga Primer.