Rabu 29 Jan 2020 16:39 WIB

Ditekuk Milan, Pelatih Torino: Seharusnya Kami yang Menang

Mazzarri tak mudah mempertahankan konsentrasi setelah 3 hari sebelumnya baru berlaga.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Torino Walter Mazzarri.
Foto: EPA-EFE/SIMONE ARVEDA
Pelatih Torino Walter Mazzarri.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Laga dramatis tersaji di San Siro, saat AC Milan menumbangkan Torino pada babak perempat final Coppa Italia, Rabu (29/1). Bagaimana tidak, Milan nyaris dipermalukan di hadapan pendukung sendiri saat Torino unggul 2-1 sampai menit 93.

Skuat Rossoneri sebenarnya unggul lebih dulu di awal babak pertama, setelah Bonaventura mencetak gol pembuka. Namun, tim tamu justru bermain lebih efektif lewat permainan menyerang. Sebab dua gol dari Gleison Bremer di menit 36 dan 71, sempat membuat muka pelatih Milan Stefano Pioli pucat.

Baca Juga

Sampai akhirnya, tendangan dari luar kotak penalti Hakan Calhanoglu pada menit 93 pun membuat Pioli sedikit bernafas lega. Karena timnya paling tidak bisa selamat dari kekalahan.

Di babak perpanjangan waktu, Calhanoglu kembali jadi pahlawan kemenangan Milan lewat tendangan kerasnya dari sisi kanan gawang pada menit ke-106. Pemain asal Turki itu pun untuk pertama kalinya mencetak dua gol dalam satu pertandingan untuk Milan. Kemenangan Milan pun ditutup oleh gol keempat Zlatan Ibrahimovic dengan tendangannya kaki kanannya ke sudut gawang. 

Pelatih Torino Walter Mazzarri tak terima dengan kekalahan menyakitkan tersebut. Padahal, ia menilai pemainnya sudah tampil sesuai harapan. Apalagi, tidak mudah mempertahankan konsentrasi setelah tiga hari sebelumnya baru bertanding. 

Mazzarri menyatakan, pemainnya tampil bagus di babak kedua. Bahkan, kata dia, Torino bisa saja unggul 3-1 di babak kedua.''Tapi kami dipermalukan oleh gol di menit akhir ketika pertandingan akan berakhir. Ini adalah pertandingan yang seharusnya dimenangkan, karena memang (kami) sudah menang,'' tegas Mazzari, dikutip dari laman resmi klub.

Mazzarri juga menyayangkan wasit yang tidak melihat VAR, ketika Ante Rebic menyikut Izzo di babak pertama. Wasit saat itu hanya memberikan kartu kuning untuk Rebic.

Padahal, Mazzarri menyatakan, tindakan Rebic tersebut layak diberikan kartu merah. Sebab, jika Rebic diusir dari lapangan, maka timnya akan mendapatkan keuntungan dari keunggulan jumlah pemain. ''Kami akan mendapatkan keuntungan memainkan pertandingan dengan kelebihan satu pemain dan 99,9 persen kami juga akan lolos,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement