REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Teka-teki kemana Seto Nurdiyantoro berlabuh akhirnya terjawab Rabu (29/1). Eks pelatih PSS Sleman itu dipastikan akan menangani PSIM Yogyakarta pada musim 2020 mendatang.
Seto resmi diperkenalkan kepada publik sebagai pelatih tim Laskar Mataram pada ajang konferensi pers di Pendopo Wisma PSIM Jogja, Rabu. Awalnya, para wartawan sempat dibuat ragu karena batang hidung Seto tak tampak saat acara dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Saat itu, hanya ada empat orang saja yang menjadi pembicara jumpa pers tersebut, yakni Pembina PSIM Haryadi Suyuti, CEO PSIM Bambang Susanto, Komisaris Utama PSIM Iriantoko Cahyo Dumadi, dan Sekretaris Umum PSIM Jarot Sri Kastawa.
Namun tiba-tiba pada pertengahan konferensi pers, Seto tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. Hal itu pun membuat seisi ruangan geger mengingat hanya beberapa saat sebelumnya Haryadi mengatakan pihaknya belum memutuskan siapa yang akan melatih PSIM musim depan.
"Selamat datang kembali. Saya harap (penunjukan Seto) ini membawa berkah yang luar biasa," kata Bambang kepada Seto di hadapan para awak media.
Seto pun mengungkapkan kelegaannya setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih PSIM. Klub berjuluk Parang Biru tersebut pernah diperkuat Seto selama menjadi pemain. Ia juga pernah membesut klub tersebut pada awal karier kepelatihannya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada beliau berdua (Haryadi dan Bambang). Mungkin beliau berdua ini merasa kasihan sama saya dan beranggapan saya ini cah cilik kok disia-sia (anak kecil yang disia-siakan-Red)," kata Seto.
Sebelumnya, nasib Seto memang menjadi tidak jelas setelah kontraknya habis bersama PSS. Meskipun membawa Super Elja bertahan di kompetisi Liga 1 musim 2019 setelah musim sebelumnya membawa klub itu promosi dari Liga 2, kontraknya justru tak diperpanjang. PSS lebih memilih merekrut pelatih asal Spanyol, Eduardo Perez Moran.