Senin 03 Feb 2020 19:41 WIB

Indonesia Patriots Dapat Pelajaran dari Seri III IBL

Indonesia Patriots bermain tiga kali dengan dua kali menang dan sekali kalah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebasket Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio terjatuh saat berebut bola dengan pebasket Indonesia Patriots Andakara Prastawa Dhyaksa pada pertandingan seri ketiga IBL Pertamax 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Ahad (2/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pebasket Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio terjatuh saat berebut bola dengan pebasket Indonesia Patriots Andakara Prastawa Dhyaksa pada pertandingan seri ketiga IBL Pertamax 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Patriots nama timnas basket putra Indonesia yang dipersiapkan menghadapi Kualifikasi FIBA Asia 2021 mendapat pelajaran dari IBL Pertamax 2020 Seri III Jakarta yang baru saja usai. Ini diungkapkan manajer timnas basket putra Indonesia Maulana Fareza Tamrela, ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (3/2).

Indonesia Patriots bermain tiga kali dari tiga hari pelaksanaan, IBL Pertamax 2020 Seri III yang berlangsung 31 Januari hingga 2 Februari di Mahaka Arena, Kelapa Gading Jakarta. Arena ini pula yang akan jadi kandang timnas saat menjalani laga kandang Kualifikasi FIBA Asia 2021. Dalam laga windows pertama pada 20 Februari, timnas basket menghadapi Korea Selatan dan tiga hari berikutnya melawan Filipina.

Baca Juga

Dari tiga partai yang dimainkan, tim asuhan Rajko Toroman di seri tiga Jakarta,  Indonesia Patriots memetik dua kemenangan dan satu kekalahan. 

"IBL Pertamax Seri III Jakarta lalu memberikan pelajaran yg berarti bagi kita. Timnas sempat merasakan kekalahan pada laga kedua melawan NSH. Namun pada gim ketiga kita bisa bangkit dan menang dengan selisih 24 poin melawan SM Pertamina," kata Mocha, sapaan Fareza.

Ini bukan pertama timnas basket mengalami kekalahan. Saat seri pembuka di Semarang, timnas juga tumbangdengan skor 64-73 menghadapi Pelita Jaya Bakrie. 

Dua tim yang mengalahkan Timnas Basket Putra Indonesia Pelita Jaya Bakrie dan NSH Jakarta, mereka memiliki seorang bigman yang sangat tangguh dibawah ring. Pelita Jaya Bakrie memiliki Dior Lowhorn dan NSH Jakarta punya Michael Edward Glover.

Lester Prosper pemain timnas basket yang kini dalam proses naturalisasi tak mampu membendung Lowhorn dan Glover. Tentu ini sangat mengkhawatirkan. Sebab lawan yang akan dihadapi Prosper nanti pasti jauh lebih tangguh dari Lowhorn dan Glover.

"Ini salah satu tantangan besar jika melawan pemain import yang bertype seperti Dior dan Glover. Hal ini menjadi evaluasi khusus untuk timnas menghadapi Korea dan Filipina nantinya. Lester sudah menyadari bahwa dia harus banyak membantu pertahanan, terutama defense di bawah ring atau paint area. Kami terus menggenjot agar nanti Lester bisa bertarung dibawah ring lebih agresif," ujar Mocha.

Dari delapan laga dengan hasil 6-2, tim pelatih melihat masih suka terjadi salah komunikasi dalam menerapkan sistem yang diinstruksikan oleh pelatih. Ini yang terus ditingkatkan agar chemistry makin membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement