Rabu 12 Feb 2020 14:59 WIB

Lovren Ingin Liverpool Jadi Klub Terbaik dalam Sejarah

Lovren menilai semuanya berjalan dengan sempurna bagi Liverpool pada musim ini.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Bek Liverpool Dejan Lovren.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Bek Liverpool Dejan Lovren.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Dejan Lovren berharap Liverpool bisa mengikuti jejak Barcelona dengan meraih banyak trofi dan dikenang sebagai salah satu tim terbesar dalam sejarah. Lovren menilai semuanya berjalan dengan sempurna pada musim ini.

"Saya sudah berada di sana sejak awal dengan Juergen (Klopp) dan butuh waktu cukup lama, dua atau tiga tahun untuk membangun segalanya," kata Lovren dikutip dari Skysports, Rabu (12/2).

Baca Juga

Sekarang, lanjut Lovren, para penggawa Liverpool kian saling memahami apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan. "Dan saya, terutama ingin kami diingat mungkin seperti tim Barcelona yang menang dalam empat tahun (sekitar) 20 trofi," jelas dia.

Setelah kehilangan gelar Liga Primer Inggris pada musim lalu oleh Manchester City dengan selisih satu poin, Liverpool kini unggul 22 poin dari pasukan Pep Guardiola dengan 24 kemenangan mengejutkan dari 25 pertandingan sejauh ini. Di sisi lain, Liverpool telah memenangkan Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub FIFA musim ini. Sekarang tinggal enam kemenangan lagi bagi Liverpool untuk mengklaim gelar domestik pertama setelah 30 tahun.

Lovren ingin pasukan Juergen Klopp benar-benar mewujudkan hasratnya untuk meraih banyak gelar di berbagai kompetisi, seperti yang pernah dilakukan Barcelona. "Mengapa kami tidak melakukan itu? Saya pikir kami bisa melakukannya dan saya ingin kami dikenang sebagai salah satu tim terbaik yang pernah bermain, tidak hanya untuk tahun ini, tetapi untuk bertahun-tahun," jelasnya.

Lovren menegaskan, musim ini suasana di ruang ganti tidak seperti yang pernah ia alami sebelumnya. Ia mengatakan, keinginan egois para penggawa Liverpool untuk memenangkan pertandingan adalah apa yang membuat skuat Liverpool istimewa.

"Ini bukan kebohongan. Merupakan hal istimewa untuk berada di ruang ganti dan melihat wajah tersenyum, tapi ini bukan hanya tentang wajah tersenyum, ini tentang bagaimana kami masih bereaksi di tempat latihan," kata Lovren. "Kami masih lapar, masih serakah, dan jujur inilah yang membuat kami istimewa."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement