Rabu 12 Feb 2020 15:35 WIB

FIFA dan Fifpro Buat Lembaga Keuangan Jamin Gaji Pemain

Lembaga ini akan memberikan dukungan finansial kepada pemain yang belum dibayar klub.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Presiden FIFA Gianni Infantino.
Foto: EPA/MARKKU OJALA
Presiden FIFA Gianni Infantino.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Fifpro, persatuan pemain dunia, mendirikan lembaga keuangan global, untuk melindungi upah pemain. Nama lembaga itu adalah FIFA FFP atau the FIFA Fund for Football Players.

Lembaga ini akan memberikan dukungan finansial kepada pemain yang belum atau tidak akan dibayar oleh klubnya. FIFA akan menyediakan dana sebesar 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 218 miliar, sampai 2022 dengan alokasi yang akan dipisah tiap tahunnya. Sementara 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 68 miliar, dialokasikan untuk pemain yang punya masalah pembayaran gaji antara Juli 2015 dan Juni 2020.

"Sementara itu, dana bantuan ini tidak akan menutupi seluruh gaji yang diutangkan kepada pemain. Pembiayaan ini akan memberikan jaminan gaji bersih yang sangat penting," ujar FIFA dan Fifpro, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Rabu (12/2).

Di sisi lain, Presiden FIFA Gianni Infantino menambahkan, kesepakatan ini merupakan komitmen lembaganya untuk menolong pemain dalam situasi sulit. Salah satunya adalah bagaimana FIFA memainkan peran sebagai badan sepak bola dunia. Pada 2019, FIFA memperbarui aturan guna memperbaiki pola kerja untuk menyelesaikan masalah dengan pemain yang gajinya tak dibayarkan.

Aturan itu menyatakan kalau klub gagal membayar gaji pemain paling tidak selama dua bulan sejak jatuh tempo, pemain akan dapat membatalkan kontrak. ''Kami juga berada di sini untuk bekerja sama dengan pihak yang diperlukan, khususnya di dalam komunitas sepak bola, dan itu dimulai dengan pemain, yang merupakan kunci dari permainan kami,'' ujar Infantino.

Lembaga keuangan ini akan diluncurkan pada 1 Juli mendatang. Presiden Fifpro, Philippe Piat mengungkapkan, lebih dari 50 klub dalam 20 negara terlibat perselihan dengan pemain, yang menyebabkan ketidakpastian dan kesulitan selama lima tahun terakhir. Sehingga, lembaga keuangan ini akan memberikan dukungan berarti kepada pemain dan keluarganya yang membutuhkan.

Piat menilai, kebanyakan klub tersebut berusaha untuk menghindar dari pembayaran gaji yang membengkak, dengan segera mencarikan klub baru bagi pemain. ''Fifpro telah lama berkampanye melawan praktik tak bermoral ini dan berterima kasih kepada FIFA untuk melawannya dengan aturan disiplin,'' ujar Piat menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement