Rabu 12 Feb 2020 17:52 WIB

Djanur: Peta Persaingan Liga 1 akan Sangat Ketat

Banyak klub yang menggunakan jasa pemain naturalisasi dan pemain asing.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Barito Putera, Rafi Syaharil (kiri) dan pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (10/2).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemain Barito Putera, Rafi Syaharil (kiri) dan pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kompetisi Liga 1 2020 baru akan dimulai pada 29 Februari mendatang. Seluruh tim pun melakukan persiapan guna menyambut kompetisi musim 2020 ini.

Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman mengaku tidak bisa menyebut satu nama untuk jadi pesaing kuat Barito dalam perebutan juara Liga 1 2020. Menurutnya, semua tim justru berlomba-lomba ingin merebut trofi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini.

"Semua tim pasti ingin juara walaupun klub kami tidak menargetkan itu untuk tahun ini. Tapi kalau ditanya siapa kandidat atau siapa pesaing, tentunya banyak sekali klub di tahun ini yang betul-betul mempersiapkan diri dengan sangat serius terutama dari belanja pemain," kata Djanur, sapaan Djadjang, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (11/2).

Djanur mencontohkan bagaimana Persib Bandung memulai membangun tim sejak musim lalu. Sehingga di musim 2020, Persib setidaknya memiliki empat pemain asing dan empat pemain naturalisasi.

Dalam laga uji coba Persib kontra Barito Putera, Persib setidaknya menggunakan tujuh pemain 'asing'. Hasil laga pun berakhir dengan skor 2-1 atas kemenangan Persib.

"Katakanlah Persib juga menurut saya tadi bayangkan di babak pertama mereka memainkan delapan atau tujuh pemain asing, hanya menyisakan tiga pemain lokal di lapangan," kata Djanur.

Tentu bukan hanya Persib yang menggunakan banyak jasa pemain naturalisasi. Djanur mengakui tim lain seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Bali United, Madura United, dan Bhayangkara FC pun melakukan hal serupa. "Saya pikir banyak sekali, jadi kalau ditanya siapa pesaing, saya kira semuanya menjadi pesaing," kata dia.

Djanur tidak ingin mengakui bahwa dengan menggunakan pemain naturalisasi sebuah tim bisa lebih baik. "Barangkali masyarakat yang menilai sendiri seperti apa," kata Djanur soal keuntungan penggunaan pemain naturalisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement