REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus dalam sorotan setelah serangkaian hasil minor di pentas domestik. Dalam tiga laga terakhir di Liga Italia, pasukan Hitam-Putih mengalami dua kekalahan. Teranyar, Juventus tak berdaya di markas Hellas Verona. Bertandang ke Stadion Marc Antonio Bentegodi, Ahad (9/2) dini hari WIB, Bianconeri menyerah 1-2.
Sementara di Coppa Italia, Juventus baru saja bermain imbang dengan AC Milan. Kedua tim berbagi skor 1-1 pada laga di Stadion San Siro, Milan, Jumat (14/2) dini hari WIB.
Pelatih tim nasional Italia Roberto Mancini diminta mengomentari situasi ini. Ia merasa kekuatan si Nyonya Tua tak berkurang hanya karena satu dua hasil minor.
"Setelah bertahun-tahun menjadi juara, normal jika mereka mengalami momen sulit. Itu juga karena Juve mengganti pelatih dan beberapa pemain," kata Mancini, dikutip dari Football Italia, Jumat (14/2).
Ia menerangkan budaya sepak bola di negerinya. Menurut dia para khalayak cenderung membesar-besarkan sesuatu apabila tim seperti Juventus mengalami kekalahan.
Secara umum Mancini mengaku menikmati persaingan perebutan gelar Liga Italia musim ini. Ada tiga tim terlibat dalam perburuan trofi, yakni Juventus, Inter Milan, dan kuda hitam Lazio.
Juve dan Inter berada dua besar klasemen dengan nilai sama. Bianconeri maupun Nerazzurri sama-sama sudah mengemas 54 poin. Namun Inter berhak di puncak karena unggul selisih gol.
Lazio menempati posisi ketiga. Armada Biancoceleste tertinggal sebiji angka dari Inter dan JUve.
"Lazio adalah kejutan besar. Mereka akan memainkan pertandingan penting melawan Inter," ujar Mancini.
Sebuah grande partita terjadi pada pekan ke-24 Serie A. Pasukan Biru Langit menjamu La Beneamata di Stadion Olimpico, Roma, Senin (17/2) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
