Sabtu 15 Feb 2020 15:01 WIB

Guardiola 'Termakan Omongannya' Soal FFP

Guardiola pernah sesumbar Manchester City tidak melanggar aturan FFP.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Didi Purwadi
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: DOK Republika
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manager Manchester City, Pep Guardiola, pernah meyakini klubnya berada di jalur tepat dan tak melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Tapi, pernyataannya terbukti salah karena City disanksi UEFA melanggar aturan tersebut.

Seperti dilansir Daily Mail pada Sabtu (15/2), wawancara Guardiola pada 2018 mencuat lagi ke publik. Wawancara itu menanggapi tuduhan permainan nominal dukungan sponsor agar keuangan City terlihat seimbang selama 2012-2016.

Tuduhan itu berdasarkan laporan media Jerman, Der Spiegel, yang mengandalkan dokumen hasil peretasan Rui Pinto. Terkait tuduhan tersebut, Guardiola mengaku pernah membicarakannya dengan petinggi klub. Ia percaya sepenuhnya pada mereka.

''Saya katakan berkali-kali, saya percaya pada klub dan orang-orang di sini. Kami hanya bersalah jika nantinya divonis begitu. Sekali saya katakan berkali-kali jika kami melakukan kesalahan dan itu diputuskan oleh UEFA, maka oke kami akan disanksi, dihukum atau semacamnya," kata Guardiola dalam wawancara tersebut.

Guardiola ketika itu menyatakan klubnya tidak bersalah. Bahkan, mantan pelatih Barcelona itu menuduh ada orang-orang yang ingin City melakukan kesalahan.

''Saya tahu manusia kadang sulit memahaminya karena ini jarang terjadi di seluruh dunia. Tapi, setiap orang tidak bersalah sampai dibuktikan sebaliknya," ujar pria asal Spanyol itu.

Pada Februari 2020, Guardiola seolah termakan omongannya sendiri. Klubnya telah dinyatakan bersalah. UEFA pun memaparkan bukti-bukti kesalahan City.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement