Ahad 16 Feb 2020 00:01 WIB

Antara Liverpool, Mesir, dan Olimpiade 2020

Mesir ingin melihat Mohamed Salah memperkuat timnas di Olimpiade 2020.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Didi Purwadi
Selebrasi Mohamed Salah setelah mencetak gol pertama Liverpool dari titik penalti pada laga antara West Ham Utd dan Liverpool di London Stadium, London, Kamis (30/1).
Foto: David Klein/Reuters
Selebrasi Mohamed Salah setelah mencetak gol pertama Liverpool dari titik penalti pada laga antara West Ham Utd dan Liverpool di London Stadium, London, Kamis (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Keinginan pelatih timnas Mesir U-23, Shawky Gharib, melihat Mohamed Salah memperkuat timnas Mesir di gelaran Olimpiade 2020 menjadi awal dari polemik yang melibatkan Liverpool dan Timnas Mesir. Kehadiran winger berusia 27 tahun itu di timnas Mesir di Olimpiade 2020 tentu bakal mengganggu persiapan The Reds dalam menyongsong gelaran Liga Primer Inggris musim 2020/2021 mendatang.

Pasalnya, Olimpiade 2020 bakal digelar dari 22 Juli 2020 dan berakhir pada 8 Agustus 2020, bertepatan dengan pekan pertama Liga Primer Inggris musim depan. Akhirnya, jika Salah bergabung bersama timnas Mesir di Olmpiade 2020, maka mantan winger AS Roma itu akan absen di pra-musim Liverpool dan laga perdana Liga Primer Inggris musim depan.

Berdasarkan ketentuan Komite Olimpiade Internasonal, meski pemain yang diturunkan di cabang olahraga sepak bola pria adalah pemai berusia 23 tahun, tapi tim pelatih diperbolehkan menyertakan tiga pemain senior untuk tampil bersama pemain U-23. Ketentuan inilah yang coba dimanfaatkan Gharib.

photo
Pelatih Mesir Shawky Gharib

Pelatih berusia 60 tahun itu menyertakan nama Salah dalam daftar awal 50 pemain Mesir yang berpeluang tampil buat Mesir di kancah Olimpiade 2020. ''Salah adalah satu dari tiga pemain terbaik di dunia. Setiap tim tentu ingin memiliki kemampuan dan pengalamannya. Saya telah memasukkan Salah ke dalam daftar 50 pemain, yang nantinya bakal dipilih 18 pemain,'' kata Gharib, seperti dikutip Reuters, Rabu (12/2) silam.

Terakhir kali Salah tampil di gelaran Olimpiade adalah Olimpiade 2012. Pada saat itu, Salah mampu mencetak total tiga gol dan mengantarkan The Little Pharaohs melangkah ke babak perempat final. Namun, harapan Ghraib untuk bisa menyertakan Salah di skuat timnas Mesir U-23 di pentas Olimpiade 2020 agaknya bakal terbentur dinding tebal berupa reaksi dari Liverpool, selaku klub yang mengontrak Salah.

photo
Mohamed Salah

Tidak hanya itu, Liverpool juga memiliki posisi tawar yang lebih kuat lantaran ketentuan FIFA terkait pemanggilan pemain senior ke ajang Olimpiade. FIFA tidak mewajibkan sebuah klub untuk melepas salah satu pemain seniornya untuk tampil di ajang Olimpiade. Belum lagi jika menilik kontribusi Salah dalam kiprah Liverpool dalam tiga musim terakhir.

Sejak didatangkan dari AS Roma pada 2017 silam, Salah memang menjadi salah satu mesin gol Liverpool. Salah mampu mencetak 68 gol dalam 96 penampilan bersama The Reds di Liga Inggris.

Secara keseluruhan, Salah telah mengemas 89 gol dari 137 caps dan mengantarkan Liverpool meraih satu titel Liga Champions. Pun pada musim ini, kala Salah telah mencetak 14 gol dan mengantarkan Liverpool kokoh di puncak klasemen Liga Inggris.

photo
Mohamed Salah

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, pun mengaku cukup kesulitan apabila kehilangan Salah dalam mempersiapkan timnya menghadapi musim depan. ''Apakah saya mau kehilangan pemain saat pra-musim? Tentu saja tidak. Hingga saat ini, tidak ada yang melakukan kontak kepada kami soal hal tersebut (Salah memperkuat timnas Mesir U-23). Hingga kini belum ada keputusan apapun yang dibuat soal hal itu, tapi kami akan lihat,'' kata Klopp, seperti dikutip Be Soccer, Sabtu (15/2).

Akhirnya, semua keputusan ada di tangan Salah, apakah akan membela negaranya di pesta olahraga paling bergengsi sejagat tersebut, atau menghormati kontrak profesionalnya bersama Liverpool. Mantan winger Chelsea itu memiliki kesempatan hingga 18 Juni mendatang, saat timnas Mesir U-23 menyerahkan daftar 18 pemain yang akan tampil di Olimpiade 2020.

Gharib pun sadar dengan situasi tersebut dan sedikit melunak serta menyerahkan sepenuhnya kepada Salah dan Liverpool. ''Akhirnya, kami tidak bisa memaksa Salah untuk tampil bersama kami. Keputusan partisipasi Salah di timnas Mesir hanya bisa diambil oleh Salah, Liverpool, dan pelatih Juergen Klopp,'' tutur Gharib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement