Senin 17 Feb 2020 18:17 WIB

Antisipasi Corona, Tokyo Marathon Hanya untuk Pelari Elite

Tokyo Marathon sekaligus kualifikasi untuk Olimpiade 2020.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Israr Itah
Suasana Tokyo Marathon 2019. Penyelenggara memutuskan hanya atlet elite yang berlaga di Tokyo Marathaon 2020.
Foto: EPA-EFE/KIYOSHI OTA
Suasana Tokyo Marathon 2019. Penyelenggara memutuskan hanya atlet elite yang berlaga di Tokyo Marathaon 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Penyelenggara Tokyo Marathon 2020 akan membatasi jumlah pelari acara tahunan internasional ini, sebagai dampak dari pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19). Tokyo Marathon hanya akan mengizinkan atlet elite, termasuk pelari kursi roda, untuk mengambil bagian dalam acara pra-Olimpiade mendatang.

Menurut sumber, dari 38 ribu peserta yang dijadwalkan bertanding pada 1 Maret, mereka yang masuk dalam kategori 'peserta umum' tidak akan diizinkan untuk berpartisipasi, dilansir di Kyodo News, Senin (17/2)

Baca Juga

Tokyo Marathon sekaligus kualifikasi untuk Olimpiade 2020, dan pelari akan mengejar tiket terakhir di tim putra maraton Jepang di Olimpiade. Pemegang rekor maraton putra Jepang Suguru Osako dan pemegang rekor nasional masa lalu Yuta Shitara termasuk di antara yang diundang ke kategori elite lomba. Lintasan maraton penuh atlet elite yang meliputi 176 pelari dan 30 atlet kursi roda.

Dengan Olimpiade 2020 yang berlangsung kurang dari enam bulan, para pejabat Olimpiade Tokyo menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan virus yang menyebar cepat dapat mengganggu acara yang dijadwalkan mulai 24 Juli hingga 9 Agustus.

Kekacauan yang disebabkan oleh wabah corona telah mengakibatkan sejumlah acara olahraga dibatalkan atau dijadwal ulang di China dan Jepang. Namun, ketua Olimpiade 2020 Yoshiro Mori mengatakan pada Kamis (13/2) lalu bahwa pihaknya belum mempertimbangkan untuk membatalkan Olimpiade.

Virus corona muncul di Kota Wuhan di China pada Desember 2019. Virus ini telah menewaskan lebih dari 1.700 orang di China dan menginfeksi lebih dari 70 ribu orang.

Jepang memiliki kematian akibat virus corona pertama pada Kamis lalu dan pada Senin, setidaknya 416 orang telah dikonfirmasi di negara itu sebagai terinfeksi, termasuk 355 yang telah dikarantina di kapal pesiar.

Bulan lalu, penyelenggara Tokyo Marathon membentuk panel profesional medis dan spesialis untuk menilai tanggapan penyelenggara terhadap krisis corona dan ada langkah-langkah keamanan pencegahan, termasuk distribusi tisu basah antibakteri dan masker bedah.

Panitia Tokyo Marathon sebelumnya meminta pelari yang berada di China untuk membatalkan perlombaan tahun ini, dengan menjamin mereka untuk kembali masuk ke perlombaan tahun depan dan tanpa biaya pendaftaran.

Maraton terbesar di Asia ini dijadwalkan akan dimulai dengan perlombaan lari maraton dan kursi roda 10 km pada pukul 09:05 pagi. Balapan 42,195 km dimulai di gedung pemerintah kota metropolitan Tokyo di Shinjuku dan berakhir di Stasiun Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement