Rabu 19 Feb 2020 22:16 WIB

Pembuktian Mourinho Buat the Lilywhites

Jose Mourinho sampai rela memata-matai RB Leipzig.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Didi Purwadi
Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jose Mourinho harus membuktikan diri kalau ia memang lebih baik dari Mauricio Pochettino, saat Tottenham menjamu RB Leipzig dalam babak 16 besar Liga Champions, Kamis (20/2) malam dini hari WIB nanti. Sebab, kedatangan the Special One ke Tottenham Hotspur Stadium diharapkan bisa memberikan gelar untuk the Lilywhites. Apalagi, Pochettino musim lalu berhasil membawa Spurs ke final Liga Champions.

Sehingga, hadirnya Mourinho akan disebut sebagai sebuah kegagalan kalau ia gagal di fase awal sistem gugur ini. Sadar bahwa tekanan berat ada pada pundaknya, Mourinho pun sampai rela memata-matai RB Leipzig.

Akhir pekan lalu, ia menyaksikan langsung pertandingan Leipzig lawan Bayern Muenchen. Bahkan, pelatih asal Portugal itu memantau tim lawannya itu sejak melakukan pemanasan.

Mourinho yang diketahui media seusai menyaksikan Leipzig bertandingan pun mengatakan, kalau kehadirannya dalam pertandingan lawan Leipzig itu sangat penting. ''Saya dapat melihat detail kecil, bahkan saat pemanasan. Saya dapat melihat apa yang TV dan video tak berikan ke saya. Melihat pemanasan dan melihat apa yang pemain lakukan secara individu,'' ucap Mourinho, dikutip dari Express, Selasa (18/2).

Menurutnya, beberapa keahlian yang dimiliki seorang pemain tak muncul dalam pertandingan. Hal itu disebabkan oleh tekanan dan pengalaman yang berbeda. Oleh karena itu, ia tak bisa melewatkan peluang untuk bisa menyaksikan pemain Leipzig tampil.

Tapi upaya Mourinho untuk memberikan laga ulangan untuk Spurs di final tak akan berjalan mudah. Karena tak seperti tahun lalu, dimana Spurs masih diperkuat oleh Harry Kane dan juga Christian Eriksen, Mourinho harus benar-benar putar otak.

Kepergian Eriksen dan cederanya Kane tentu jadi lubang besar bagi Mou, yang saat ini tak punya pemain False 9 murni. Bahkan dalam bursa transfer Januari lalu pun Spurs tak mampu mencari penggati Kane untuk striker murni.

Mou memilih Lucas Moura, Erik Lamela atau Son Heung-Min secara bergantian sebagai ujung tombak. Meskipun, Son maupun Lucas Moura memang membuktikan diri kalau mereka bisa jadi andalan di lini depan.

''Orang-orang seperti Son dan Lucas (Moura) akan berjuang sampai batas mereka dan memberikan segalanya,'' kata Mourinho. ''Pemain yang cedera, berusaha untuk memberikan segalanya. Semangatnya luar biasa.''

Pekan lalu, Son bahkan mencetak golnya ke-50 saat mengalahkan Aston Villa 3-2. Namun sayang, pemain asal Korea Selatan ini harus menepi akibat cedera retak lengan kanan. Dan, Mourinho akhirnya harus berpikir lebih keras lagi karena makin kekurangan pilihan di lini depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement