Kamis 20 Feb 2020 22:51 WIB

Indonesia Akui Keunggulan Korsel pada Kualifikasi FIBA Asia

Indonesia takluk dengan skor 76-109 dari Korsel pada laga di Mahaka Arena.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebasket Indonesia Abraham Damar Grahita (kanan) mencoba melewati pebasket Korea Selatan Heo Hoon pada pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Mahaka Arena, Jakarta, Kamis (20/2). Korsel menang 109-76.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pebasket Indonesia Abraham Damar Grahita (kanan) mencoba melewati pebasket Korea Selatan Heo Hoon pada pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Mahaka Arena, Jakarta, Kamis (20/2). Korsel menang 109-76.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas basket putra Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan (Korsel) dalam laga perdana Grup A Kualifikasi FIBA Asia 2021, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/2) malam.

Dalam laga ini Pelatih Rajko Toroman mempercayakan lima pemain pertama Andakara Prastawa Dhyaksa, Kaleb Ramot Gemilang, Abraham Damar Grahita, Kevin Yonas Sitorus, dan Vincent Rivaldi Kosasih. Sedangkan Korsel memainkan Heo Hoon, Song Kyo-chang, Kim Jong-kyu, Doi Kyung-min dan Lee Seoung-hyun.

Baca Juga

Kaleb Ramot dkk mampu memberikan perlawan di kuarter pertama. Dengan field goals mencapai 50 persen, Indonesia bahkan mampu memimpin 27-21 pada akhir kuarter. Korsel kecolongan lewat beberapa penetrasi terutama dari Abraham. Ia mengemas 10 poin, enam di antaranya dari lemparan bebas 100 persen karena saat hendak menyerang ke ring dilanggar pemain Korsel.

Korsel membuka kuarter dua dengan tripoin untuk mendekatkan skor 24-27. Permainan passing cepat diakhiri dengan tembakan akurat membuat Korsel cepat membalikan keadaan 28-27. Indonesia baru bisa mencetak angka melalui tembakan tiga angka Abraham untuk membuat skor menjadi 30-28. 

Tapi pemain Korsel sudah mulai panas dan menemukan cara membongkar pertahanan Indonesia. Guard Korsel seolah hendak menerobos masuk atau bermain satu dua dengan bigman yang membantu. Ketika para pemain luar Indonesia terpancing bergerak hendak membantu, bola dikirim ke pemain di luar yang tak terjaga. Dengan akurasi tinggi, angka terus bertambah. Jika tembakan gagal, selalu ada pemain lain yang siap mengambil rebound untuk membuat upaya kedua mencetak poin. 

Keunggulan postur membuat strategi Korsel ini berjalan dengan baik saat menyerang. Sementara dalam bertahan, para pemain Korsel bergerak baik dalam menutup alur bola Indonesia maupun jalur pergerakan pemain. Alhasil, Abraham dkk tapi seleluasa sebelumnya melancarkan serangan ke ring. Upaya melepaskan rekan agar bisa menembak dalam posisi bebas juga tak mulus. Andai terlepas, akurasi tembakan yang tak sebaik Korsel membuat angka tak tercipta. Kuarter kedua ditutup dengan keunggulan tim Negeri Ginseng 55-37.

Korsel mengawali kuarter tiga mencetak lima angka, membuatnya unggul 60-37 Prastawa membalas dengan tiga angka menjadikan 40-60. Perolehan angka Korsel terus melaju, baik melalui under basket maupun tembakan tiga angka. Sebuah tripoin pemain Korea mengakhiri kuarter ini dengan skor 91-51.

Tertinggal cukup jauh membuat Indonesia sulit untuk mengejar. Walaupun di kuarter empat ini Indonesia berhasil mencetak 25 poin dan Korsel hanya mencetak 18 angka, Indonesia tetap kalah jauh 76-109.

Ada tiga pemain Indonesia yang berhasil mencetak angka dua digit, Abraham Damar memimpin dengan 25 angka, termasuk 11 lemparan bebas yang sempurna. Prastawa yang melesakan empat kali tripoin menambah 14 angka, dan Kevin Yonas menyumbang 11 angka.

Di kubu Korsel, semua pemain mencetak poin. Kim Nakhyeon memimpin dengan 14 poin, Jang Jae-sok 13 poin, Jeon Sheong-hyen dan Kim Jong-kyu sama-sama menyumbang 12 poin, dan Moon Seong-go menambah 11 poin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement