REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag, menerima kekalahan timnnya 0-2 dari Getafe di leg pertama babak 32 besar Liga Europa pada Jumat (21/2) malam dini hari WIB. Ten Hag enggan mengomentari permainan ''kotor' tim tuan rumah.
Ten Hag enggan menanggapi dugaan trik kotor yang dilakukan Getafe demi meraih kemenangan. Pemain tuan rumah sering berpura-pura jatuh agar pemain Ajax disanksi wasit.
Ia justru menyalahkan pemainnya yang membuat kesalahan hingga bisa dimanfaatkan lawan. ''Faktanya adalah anda tidak boleh membuat kesalahan di laga seperti ini. Jika demikian, maka lawan bisa mengambil kesempatan dari situ. Apalagi, lawannya seperti ini,'' ujar Ten Hag, seperti dilansir dari Fox Sports, Jumat (21/2).
Ten Hag mengkritisi pemainnya yang sempat kehilangan fokus. Alhasil, kondisi itu dimanfaatkan lawan guna menyerang balik.
''Kami memberi mereka apa yang diinginkan, kami sadar sebenarnya. Kami cukup berpengalaman untuk mengetahuinya,'' katanya. ''Tapi, anda perlu bersabar dan menunggu momen yang tepat (menyerang balik).''
Pemain Ajax Terpancing
Getafe berhasil menundukkan Ajax 2-0 dalam leg pertama babak penyisihan Liga Europa pada Jumat (21/2) dini hari WIB tadi. Tapi, diduga kemenangan itu diraih Getafe berkat trik 'kotor'.
Sepanjang pertandingan, para pemain Getafe mudah jatuh bahkan oleh hal-hal sepele. Para pemain itu pun berpura-pura kesakitan tiap kali terjatuh. Diduga cara ini diambil agar wasit menjatuhkan sanksi pada pemain Ajax.
Aksi itu kemudian diikuti Ryan Babel yang seolah frustasi dengan trik 'kotor' Getafe. Sayangnya, tindakan tersebut menuai omelan dari pelatihnya Erik Ten Hag.
"Tindakan semacam itu tidak cerdas. Saya tidak mengira bakal dilakukan pemain berpengalaman seperti dia (Babel)," kata Ten Hag.
Babel merupakan satu dari tiga pemain Ajax yang terkena sanksi kartu kuning. Babel melanggar Allan Nyom. Setelah dihukum wasit, Babel justru menirukan aksi pura-pura kesakitan pemaim Getafe sebagai bentuk sindiran.
Ten Hag mengaku kecewa atas tindakan pemain asal Belanda itu. Ia merasa Babel seharusnya lebih bijak menyikapi tindakan lawan. ''Anda harus mencoba tenang dan menggunakan otak dengan baik. Anda harus fokus pada tugas Anda bermain bola," tegas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
