REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Mantan penyerang Inter Milan Adriano Leite membantah sendiri berita kematiannya. Akhir pekan kemarin, beredar informasi di media Brasil yang menyebutkan Adriano meninggal akibat terbunuh di Morro de Alemao, sebuah favela (kawasan miskin) di Rio de Janeiro, Brasil.

Adriano membantah kabar tersebut melaui media sosial Instagram pribadinya. "Saya masih hidup dan saya masih di rumah," tulis Adriano sembari memasang foto dirinya tengah tersenyum mengenakan kaus putih, dikutip dari Marca, Ahad (23/2).

Pemberitaan mengenai Adriano meninggal terbunuh menarik perhatian publik Brasil terutama penggemarnya. Karena pemain yang juga pernah membela AS Roma dan Parma tersebut memang sempat terlibat jaringan mafia Amerika Selatan, beberapa tahun lalu.

Adriano Leite yang sudah berusia 38 tahun terakhir kali menjadi pesepak bola profesional 2014 lalu. Klub terakhir yang ia bela ialah Atlético Paranaense. Setelah itu, Adriano tidak memiliki klub dan terlunta-lunta sampai bangkrut. Hal itu membuat Adriano sempat bergabung dengan jaringan mafia untuk mencari pemasukan.

Pada 2019 lalu, Adriano berbicara di sebuah stasiun televisi swasta di Brasil. Di situ Adriano menyebutkan dirinya sudah kembali ke jalan yang benar. Adriano sejak saat itu kerap menjadi bintang tamu di beberapa stasiun TV Brasil.

Meski begitu, pola hidup Adriano belum sepenuhnya berubah. Bekas pemain yang andal dengan kaki kiri tersebut dilaporkan masih doyan menghabiskan uang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika