Rabu 26 Feb 2020 16:26 WIB

Peluncuran Tim Persib Seharusnya untuk Publik

Momentum launching seharusnya bisa sebagai psywar antartim Liga 1 2020.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Persib Bandung bersama ofisial berfoto saat acara Launching Persib 2020 di Harris Festival Citylink, Kota Bandung, Selasa (25/2).
Foto: REPUBLIKA
Pemain Persib Bandung bersama ofisial berfoto saat acara Launching Persib 2020 di Harris Festival Citylink, Kota Bandung, Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung melakukan peluncuran tim, jersey, dan sponsor untuk musim 2020 di Hotel Harris, Jalan Peta, Kota Bandung, Selasa (25/2). Sayangnya, launching tersebut mendapat kritik karena dilakukan secara tertutup.

Pendiri Kelompok Bobotoh Persib, Flower City Casual, Arlan Siddha menyatakan, launching Persib kehilangan rasa kemeriahannya. Karena seharusnya kemeriahan tersebut bisa dibagikan ke warga Jawa Barat yang ingin menyaksikan Persib.

Baca Juga

"Kalau saya pikir harus ada penjelasan khusus dari PT Persib, atau klarifikasi kenapa launching ini jadi tertutup dan seolah olah sangat terbatas. Padahal masyarakat sangat antusias menunggu launching itu," kata Arlan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/2).

Arlan mengakui seharusnya launching bisa dibuat secara publik. Bahkan harusnya masyarakat yang tidak memiliki ketertarikan bola bisa tertarik saat Persib launching. "Walaupun secara tertutup dan sifatnya undangan oleh PT PBB, termasuk Bobotoh ya. Tetap saja sifatnya terbatas dan masyarakat menunggu," katanya.

Arlan menyebut momentum launching sebagai psywar antartim Liga 1 2020. Dia mengakui Bobotoh pun akan merasa iri dengan megahnya launching tim lain.

"Padahal Persib ini tim besar dan punya histori yang panjang, punya kenangan juara yang luar biasa, tapi kok kurang. Saya sebagai Bobotoh pun mikir yang sama," kata Arlan.

Arlan tak menampik ia turut diundang dan datang ke launching. Namun sebagai Bobotoh, tentu dia merasakan apa yang diinginkan oleh Bobotoh lainnya.

"Saya berharap ini jadi evaluasi bahwa launching itu jadi sangat berarti bagi Bobotoh dan dinanti-nanti. Walaupun sisi baiknya ya, biaya tidak besar, sederhana, tidak terlalu crowded dan pengurusan pengamanan," kata Arlan menjelaskan. "Saya sih mikir Persib milik Jawa Barat, yang mengurus Persib harus memahami kultur kepemilikan Persib. Kalau Persib sudah bagian dari budaya apapun tindak tanduk Persib ya harus melibatkan masyarakat Jawa Barat."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement