REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaspalan untuk jalur Formula E berpotensi besar menggunakan material geotextile dibandingkan material sandsheet.
"Kayaknya cenderung pakai geotextile karena lebih mudah dikelupas," kata Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Darwoto di DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/2).
Menurut Dwi dari dua material yang diujicobakan yaitu sandsheet dan geotextile, material kedua merupakan material yang paling mudah dikelupas tanpa menyisakan aspal di sela- sela cobblestone.
"Pakai geotextile ga ada lecet dan tinggal dikelupas," ujar Dwi.
Dwi mengetahui adanya sisa aspal di sela- sela cobblestone Monas pascapengelupasan, menurutnya hal itu wajar karena masih dalam masa uni coba.
Ia pun berjanji akan membersihkan sisa- sisa aspal yang masih berada di sela- sela cobblestone, terutama setelah tim asistensi Komisi Pengarah Medan Merdeka bagian Lingkungan Hidup menemukan sisa- sisa aspal usai proses uji coba pengelupasan diklaim berhasil oleh Organizing Committe (OC) Formula E.
"Ya kan namanya uji coba. Ya nanti kalau memang seperti itu (seperti temuan tim asistensi komrah) kita anggap sebagai masukan," kata Dwi.
Sebelumnya, Organizing Committee (OC) Formula E mengklaim pihaknya telah berhasil melakukan ujicoba pengelupasan aspal yang disaksikan oleh ahli dari Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia - Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB).
Namun pada hari ini, Tim Asistensi Komisi Pengarah Medan Merdeka bidang Lingkungan Hidup menemukan masih banyak aspal yang bersisa di sela- sela cobblestone Monas.
Jakpro sebagai pihak OC Formula E pun berjanji akan menuntaskan temuan dari tim asistensi Komrah bidang Lingkungan Hidup dan memastikan tidak akan menyisakan aspal di cobblestone.
Nantinya pengaspalan dijadwalkan akan rampung selama 1 bulan pengerjaan dimulai dari awal Maret mendatang.