REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel satgas antimafia bola akan disertakan ke dalam program PSSI untuk mengawal aktivitas tim nasional sepak bola Indonesia.
"Kemarin kita koordinasi dengan ketua PSSI, beliau menyampaikan satgas akan diikut sertakan dalam programnya nanti yang pertama di Thailand tanggal 26 Maret yang kedua di Bali tanggal 31 Maret," kata Kepala Satuan Tugas Antimafia Bola Jilid 3 Brigadir Jenderal Hendro Pandowo di Polda Metro Jaya, Rabu (26/2_.
Hendro mengatakan kegiatan pengawalan terhadap timnas sudah dilakukan oleh negara lain.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mencegah menyusupnya unsur-unsur yang akan menodai spotivitas atau mengatur jalannya pertandingan.
"Di negara lain, Vietnam misalnya, sudah ada anggota polisi yang menempel untuk mengawasi agar jangan sampai bersentuhan dengan mafia atau mungkin bandar judi," ujarnya
Selain itu Hendro juga mengatakan Satgas Antimafia Bola Polri Jilid 3 telah menyediakan call center bagi siapa saja yang ingin melaporkan dugaan terjadinya pengaturan skor pada suatu pertandingan. DIa juga menjamin kerahasiaan identitas pelapor.
Satgas juga akan menggandeng Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk memastikan dunia sepak bola Indonesia bebas dari segala jenis aksi mafia sepak bola.
Hendro mengatakaan satgas akan menggandeng Puspom TNI untuk mengantisipasi adanya keterlibatan oknum-oknum TNI dalam kasus pengaturan skor.
"Untuk apa? Mana kala antisipasi ada keterlibatan dari anggota TNI maka satgas sudah mengajak rekan-rekan dari Puspom TNI sampai dengan di wilayah," ujar Hendro.
Dia mengatakan satgas tidak bisa berdiri sendiri dan harus didukung oleh berbagai pihak lain seperti Kemenpora, PSSI, wasit manajer, TNI, media dan masyrakat untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih, yang bermartabat dan yang berprestasi.