Kamis 27 Feb 2020 15:42 WIB

Olimpiade Tokyo Kemungkinan Bisa Dibatalkan karena Corona

Olimpiade Tokyo mungkin dibatalkan jika terbukti berbahaya karena wabah Corona

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Ryo Taniguchi memamerkan desainnya yang berhasil terpilih sebagai maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020. Olimpiade Tokyo mungkin dibatalkan jika terbukti berbahaya karena wabah Corona. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Ryo Taniguchi memamerkan desainnya yang berhasil terpilih sebagai maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020. Olimpiade Tokyo mungkin dibatalkan jika terbukti berbahaya karena wabah Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Olimpiade musim panas di Tokyo kemungkinan akan dibatalkan jika terbukti terlalu berbahaya untuk mengadakannya karena wabah virus corona. Namun, keputusan itu baru akan diberikan sekitar tiga bulan mendatang.

Anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound memperkirakan ada sekitar tiga bulan atau dua bulan untuk menentukan nasib Olimpiade di Tokyo. Artinya, keputusan bisa ditunda hingga akhir Mei. Pound yang merupakan mantan juara renang Kanada telah berada di IOC sejak 1978 dan menjadikannya anggota paling senior.

Baca Juga

"Dalam sekitar waktu tersebut, saya akan mengatakan orang-orang pasti bertanya 'Apakah ini di bawah kendali yang cukup sehingga kita bisa yakin untuk pergi ke Tokyo atau tidak?'" kata Pound dilansir Nikkei Asian Review, Kamis (27/2).

Ketika pertandingan semakin dekat, banyak hal yang harus sudah dilakukan. Mulai dari meningkatkan keamanan, makanan, Desa Olimpiade, hingga hotel-hotel. Perusahaan media juga akan ke sana untuk membangun studio mereka.

"Jika IOC memutuskan permainan tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal di Tokyo, Anda mungkin akan melihat pembatalan," kata Pound.

Pound mendorong atlet untuk terus berlatih. Sekitar 11 ribu atlet diperkirakan akan berpartisipasi dalam Olimpiade. Olimpiade dibuka 24 Juli. Sedangkan Paralimpiade yang dibuka 25 Agustus akan diikuti 4.400 atlet.

"Sejauh yang kita semua tahu, kamu akan berada di Tokyo. Semua indikasi pada tahap ini bahwa itu akan menjadi urusan seperti biasa. Jadi tetap fokus pada olahraga Anda dan pastikan bahwa IOC tidak akan mengirim Anda ke dalam situasi pandemi," jelas Pound.

Pound mengulangi pendirian IOC bahwa ia bergantung pada konsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membuat langkah apapun mengenai Olimpiade. Mengenai kemungkinan penundaan, menurut Pound dengan skala Olimpiade, mereka tidak bisa serta merta langsung menunda. Ini karena ada begitu banyak bagian yang terlibat serta begitu banyak negara yang berpartisipasi.

Pound mengatakan pindah ke kota lain juga tampaknya tidak mungkin. Karena hanya ada sedikit tempat di dunia yang bisa mempersiapkan fasilitas besar dalam waktu singkat.

Pound mengatakan dia tidak akan memilih mengadakan Olimpiade tersebar di tempat-tempat lain di seluruh dunia karena itu bukan Olimpiade. "Anda akan berakhir dengan serangkaian kejuaraan dunia," jelasnya.

Dia juga mengatakan akan sangat sulit untuk menyebar ke berbagai olahraga selama 17 hari dengan pemberitahuan hanya beberapa bulan. Selain itu, mengadakan Olimpiade di Tokyo tetapi menunda beberapa bulan lagi tidak akan memuaskan stasiun televisi di Amerika Utara.

Jadwal televisi tersebut penuh pada musim gugur dengan sepak bola pro Amerika, sepak bola perguruan tinggi, sepak bola Eropa, bola basket, bisbol, dan hoki es. Televisi dunia lainnya juga memiliki jadwal yang ketat.

"Akan sulit untuk mendapatkan jenis liputan yang diharapkan orang-orang di sekitar Olimpiade," kata Pound.

Dia juga meragukan kemungkinan penundaan satu tahun. Jepang secara resmi menghabiskan 12,6 miliar dolar AS untuk menyelenggarakan Olimpiade meskipun dewan audit nasional mengatakan negara itu menghabiskan dua kali lipat dari itu.

"Anda harus bertanya apakah Anda bisa menahan gelembung itu selama satu tahun ekstra. Lalu, tentu saja, kamu harus memasukkan semua ini ke dalam seluruh jadwal olahraga internasional," kata Pound.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement