Kamis 27 Feb 2020 17:29 WIB

Turnamen BWF Dibatalkan, Keselamatan Pemain Lebih Utama

Turnamen bulu tangkis elite, yaitu All England 2020, bisa saja mengalami penundaan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyampaikan bahwa German Open dan Polish Open 2020 dibatalkan untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona atau Covid-19. German Open yang masuk level Super 300 sedianya digelar pada 3-8 Maret di Mulheim, Nort Rhine-Westphalia. Sedangkan Polish Open rencananya akan digelar pada 26-29 Maret di Krakow.

“Setelah saran medis dari departemen kesehatan masyarakat Mulheim dan proses pertimbangan, kami (Kota Mulheim) membatalkan acara pada waktu yang dijadwalkan,” demikian bunyi pernyataan Pemerintah Kota Muilhem, dilansir dari situs resmi BWF, Kamis (27/2).

Baca Juga

Asosiasi Bulu Tangkis Jerman (GBA) langsung mengkonfirmasi pernyataan pemerintah kota itu tak lama setelah keputusan dikeluarkan. Tak ada keputusan mengenai kapan turnamen ini bisa dijadwalkan ulang.

GBA dan BWF menerima keputusan pemerintah kota tersebut untuk melindungi para atlet dan rombongan dari serangan Covid-19. Menurut otoritas bulu tangkis itu, keselamatan para atlet adalah prioritas utama dibandingkan turnamen tersebut.

Pada hari yang sama, Asosiasi Bulu Tangkis Polandia (PBA) juga memutuskan menunda turnamen Polish Open 2020. PBA menyampaikan surat penundaan tersebut kepada federasi bulu tangkis Eropa demi keselamatan peserta turnamen dan rombongan dari Covid-19.

“Karena meningkatnya ancaman sanitasi dan epidemiologis yang ditimbulkan oleh Covid-19 (coronavirus), Dewan Asosiasi Bulu Tangkis Polandia, setelah berkonsultasi dengan Sanitary District dan Epidemiological Station di Krakow, Manajemen Krisis Departemen di Krakow, Departemen Sosial, dan Kementerian Olahraga dan Kesehatan, telah memutuskan untuk menunda Polandia Terbuka 2020,” demikian pernyataan dari PBA.

Sebelum itu, Vietnam International Challenge yang seharusnya digelar pada 24-29 Maret terpaksa juga harus ditunda pada Juni mendatang. Termasuk BWF Tour Lingshui China Masters yang sedianya digelar pada 25 Februari sampai 1 Maret juga ditunda.

Keempat turnamen yang ditunda tersebut masuk dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan sesuai jadwal kualifikasi cabang bulu tangkis untuk Olimpiade Tokyo berakhir pada April mendatang. Seluruh atlet dunia dan penggemar bulu tangkis masih menunggu kepastian turnamen tertua di dunia, yaitu All England 2020 yang akan berlangsung pada 11-15 Maret apakah tetap dilaksanakan atau ditunda.

Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Achmad Budiharto mengatakan, PBSI menghargai keputusan masing-masing penyelenggara yang membatalkan turnamen. Menurut dia, situasi ini bisa dimaklumi akibat ancaman Covid-19. “Yang penting kita harus menjaga keselamatan dan kesehatan para atlet dan offisial ya,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id.

Budiharto tak menampik pembatalan ini dapat merugikan atlet yang sudah mempersiapkan diri mengikuti turnamen. Namun, menurut dia, tak hanya Indonesia yang dirugikan, negara lain juga mengalami kerugian yang sama.

Budiharto mengatakan, sampai saat ini PBSI belum bisa merencakan secara detail tentang apa yang akan dilakukan ke depan di tengah-tengah situasi dunia yang tak menentu akibat Covid-19. Sejumlah turnamen lain juga bisa saja dibatalkan secara mendadak. PBSI, lanjutnya, akan menunggu keputusan BWF dan pemerintah untuk rencana ke depan.

Wabah Covid-19 merupakan virus yang berasal dari Wuhan, China. Virus ini telah menyebabkan korban meninggal hampir tiga ribu orang. Adapun yang terinfeksi virus tersebut lebih dari 80 ribu orang yang tersebar di berbagai negara di dunia di seluruh benua. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkannya. Seluruh negara hanya bisa mengantisipasi atau mencegah virus tersebut menyebar lebih luas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement