REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool dan Atletico Madrid di Anfield, Kamis (12/3) dini hari WIB, menjadi laga besar yang dinantikan oleh penggemar sepak bola. Kedua tim mempunyai peluang lolos yang sama meski tim tamu unggul 1-0 pada leg pertama.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mempunyai keyakinan bahwa timnya bisa menyingkirkan Liverpool dari Liga Champions di kandang mereka. Simeone tak gentar sama sekali dengan keangkeran Anfield. Dilansir dari Sportskeeda, Selasa (10/3), setidaknya ada tiga alasan di balik kepercayaan diri Simeone bisa menyingkirkan juara bertahan itu. Pertama, the Reds mengalami pertandingan tak meyakinkan dalam beberapa pekan terakhir.
Liverpool merupakan tim terbaik Eropa dan paling konsisten di Eropa selama 12 bulan terakhir. Trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub menjadi ganjaran dari penampilan konsistennya tersebut. The Reds pun menjadi favorit juara Liga Champions musim ini. Sadio Mane dan kawan-kawan juga hampir sempurna di Liga Inggris musim ini. Liverpool berpeluang sangat besar untuk merebut trofi Liga Inggris pertamanya sejak kali terakhir diraihnya 30 tahun silam.
Namun, sejak kekalahan 1-0 di Wanda Metropolitano, Liverpool mengalami penurunan performa. Mereka mengalami dua kekalahan beruntun sesudah kalah di kandang Atletico. Secara total, mereka mengalami tiga kekalahan dari empat pertandingan. The Reds mengalami dua kekalahan beruntun setelah kekalahan di Madrid sehingga total menjadi tiga kekalahan dari empat pertandingan, yang lebih dari yang mereka kelola dalam 50 pertandingan sebelumnya dari semua kompetisi.
Namun, seandainya pertemuan antara Atletico dan Liverpool digelar dua bulan lalu, mungkin Rojiblancos tak akan mempunyai peluang menang. Alasan kedua kepercayaan diri Simeone adalah cederanya kiper utama Liverpool, Alisson Becker. Jurgen Klopp mengumumkan menjelang melawan Bournemouth bahwa Alisson tak bisa bermain melawan Atletico karena cedera betis. Sementara itu, kiper pelapis Liverpool, Adrian, tak menunjukkan performa meyakinkan kala menggantikan Alisson.
Adrian memiliki kelemahan dalam antispasi bola mati. Hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh Atletico yang bermain dengan mengandalkan kekuatan fisik. Alasan yang ketiga adalah pengalaman Simeone yang telah melewati banyak pertandingan penting melawan tim-tim besar di Liga Champions.
Pelatih asal Argentina itu telah kenyang pengalaman menghadapi pertandingan tensi tinggi dengan tekanan suporter yang luar biasa. Dia pernah bermain di stadion ikonik seperti Camp Nou, Aliianz Arena, Stamford Bridge, dan San Siro. Oleh karena itu, dia sudah mengetahui cara mengatasi tekanan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
