Rabu 25 Mar 2020 09:17 WIB

Cesc Fabregas Tersiksa Saat Jadi Kapten Arsenal

Fabregas mengaku hari-hari dilaluinya dengan berat hingga ia kesulitan untuk tidur.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Cesc Fabregas
Foto: Reuters/Albert Gea
Cesc Fabregas

REPUBLIKA.CO.ID, MONAKO -- Pemain AS Monako, Cesc Fabregas mengatakan, dirinya memiliki banyak alasan meninggalkan Arsenal pada 2011 silam. Ini mulai dari hubungan antarpemain, rekrutan pemain yang sedikit, hingga tekanan meraih gelar.

Fabregas bergabung dengan Arsenal dari akademi Barcelona saat dirinya masih berusia 15 tahun pada 2003. Selama berseragam the Gunners, ia mencatat 303 penampilan dan sempat dipercaya mengemban ban kapten di bawah asuhan Arsene Wenger.

Fabregas lalu kembali ke Barcelona hingga 2015, kemudian kembali ke Inggris untuk bergabung dengan Chelsea, dan kini hijrah ke AS Monaco di Ligue 1. Selama bermain untuk Arsenal, Fabregas mengaku hari-hari dilaluinya dengan berat hingga ia kesulitan untuk tidur.

"Saya pernah menjadi kapten dan merasa banyak tekanan. Saat itu saya diminta memenangkan gelar. Saya sudah memberikan segalanya hingga terkadang saat kalah pulang ke rumah, saya menangis," katanya seperti dikutip dari Sky Sports, Rabu (25/3).

Menjadi kapten, kata Fabregas, menjadi beban tersendiri ketika timnya kalah. Sebab, Fabregas tak bisa tertawa lepas seperti pemain lainnya. "Hal itu berlangsung bertahun-tahun. Saya senang membela Arsenal, tapi menjadi kapten membuat saya merasa kesepian," ucapnya.

Hal tersebut lambat laun membuat Fabregas ingin pindah ke klub lain. Beruntung, Barcelona saat itu tertarik memulangkan alumnus La Masia tersebut. "Banyak hal yang ada di kepala saya saat itu. Saya mengakui ada tekanan pada mental dan fisik. Tetapi, (Arsenal) tidak mendatangkan pemain baru," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement